BMKG: Gempa M 6,1 Gorontalo Dipicu Deformasi Lempeng Sangihe
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini menjadi pemicu gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Gorontalo. Gempa itu terjadi hari ini, Rabu (18/1) pukul 07.34 WIB.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,01° LU ; 123,27° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 Km arah Selatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 148 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi intraslab dengan kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu (18/1).
-
Bagaimana gempa megathrust terjadi? Proses terjadinya gempa megathrust melibatkan interaksi kompleks antara lempeng tektonik di zona subduksi. Berikut penjelasan mengenai mekanisme dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa ini: 1. Interaksi Lempeng Tektonik Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Apa itu gempa megathrust? Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik bergerak menukik ke bawah lempeng lain. Istilah 'megathrust' berasal dari kata 'mega' yang berarti besar dan 'thrust' yang berarti dorongan atau tekanan.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Daryono menyebut, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi di Gorontalo ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Hingga pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” imbuhnya.
Meski belum ada gempa susulan, BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak terpengaruh isu hoaks. Masyarakat juga diminta untuk memperhatikan kondisi bangunan rumah.
Dampak Gempa
Daryono mengatakan, dampak gempa bumi ini terasa di Luwuk, Ternate, Morowali, Manado, hingga Halmahera Selatan. Di daerah Luwuk dan Ampana getaran terasa dengan skala intensitas III-IV MMI. Artinya, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian daerah Kotamobagu, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Kota Gorontalo, Taliabu, Minahasa Tenggara, Boalemo, Minahasa Selatan, Toli-Toli, Poso, dan Kab. Bone Bolango dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Sanana, dan Palu dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Lalu daerah Ternate, Morowali, Manado, Halmahera Selatan dan Labuha dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada di laut 74 km barat daya Gorontalo.
Baca SelengkapnyaHasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa bumi magnitudo 6,1 yang mengguncang Kupang tak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk waspada atas kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,7 di Banten tidak memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaMaluku diguncang gempa magnitudo 5, dipicu Slab Lempeng Banda
Baca SelengkapnyaHasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa berkekuatan 5,3 magnitudo di wilayah Kota Gorontalo, Kamis (25/4) dini hari.
Baca Selengkapnya