BMKG: Gempa Ruteng NTT Dipicu Sesar Naik Flores
Merdeka.com - Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 terjadi di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, hari ini pukul 13.18 WIB. Ini merupakan gempa kedua setelah pukul 10.26 WIB, gempa bermagnitudo 4,9 juga terjadi di kawasan itu.
Sementara Senin (21/2) kemarin, Ruteng tercatat diguncang gempa sebanyak lima kali. Gempa pertama terjadi pukul 19.35 WIB dengan magnitudo 5,8.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, dilihat dari gempa kemarin pukul 19.35 WIB, episenter terletak pada koordinat 8,12° LS; 120,70° BT, tepatnya di laut pada jarak 54 Km arah Timur Laut Ruteng dengan kedalaman 33 km.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya melalui pesan singkat yang diterima merdeka.com, Selasa (22/2).
Menurut Daryono, gempa ini berdampak dan dirasakan di Labuan Bajo, Maumere, Ende, Soa, Ruteng dalam skala intensitas III MMI. Selanjutnya di Waingapu, dan Dompu dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Gempa yang mengguncang Manggarai ini meskipun dirasakan kuat tetapi belum berpotensi merusak.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa itu terjadi hari ini, Sabtu (14/9) pukul 00.19 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.
Baca SelengkapnyaDalam sehari Kabupaten Sumedang diguncang tiga kali gempa.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 5,4 kembali mengguncang Kupang dan sekitarnya, Minggu (12/11) pukul 09.17 WIT.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaHingga pukul 13.10 WIB, ada delapan kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada pada 153 km Barat Daya Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina.
Baca SelengkapnyaGempa susulan itu terjadi usai dilanda gempa 4,6 MG di Kabupaten Batang pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,8 mengguncang Bengkulu tadi malam sekitar pukul 22.32 WIB. Pagi ini gempa dengan skala lebih dari magnitudo 5 kembali terjadi di wilayah itu.
Baca SelengkapnyaGuncangan hebat gempa menghantam Bayah, Banten hari Selasa (16/4/2024) pukul 10.18 WIB.
Baca Selengkapnya