BMKG Imbau Masyarakat Nunukan Waspadai Angin Kencang
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan, Kalimantan Utara, meminta warga agar mewaspadai angin kencang yang disertai hujan karena dapat menyebabkan pohon tumbang serta kerusakan pada permukiman.
Kepala Stasiun BMKG Nunukan, Abdul Haris Zulkarnaen mengatakan, meskipun intensitas hujan masih tergolong normal saat ini tetapi kondisi angin berlangsung secara tiba-tiba dengan kelajuan tinggi.
Oleh karena itu, masyarakat di darat maupun di laut perlu waspada agar tidak menimbulkan korban jiwa khusus pada saat akan terjadi hujan atau mulai berlangsung gumpalan awan hitam.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Dimana angin kencang terjadi? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
-
Kenapa masuk angin bisa terjadi setelah kehujanan? Masuk angin seringkali disebabkan oleh paparan AC, cuaca dingin, atau efek kehujanan yang terjadi dalam waktu cukup lama.
-
Bagaimana cuaca ekstrem diprediksi? Diperpanjangnya penutupan berdasarkan informasi prospek prakiraan hujan selama satu bulan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sesuai pengamatan BMKG Nunukan, kecepatan angin hingga satu bulan ke depan sekira 10-15 knot per jam yang dapat berdampak pada tumbangnya pohon dan tingginya gelombang laut.
Haris juga mengaku saat ini kondisi hujan yang masih normal dengan intensitas sedang berlangsung pada siang hari ataupun malam hari.
"Hujan sekarang di Kabupaten Nunukan tidak tergantung dengan waktu tertentu. Bisa siang hari dan malam hari, jadi waktunya tidak menentu," katanya seperti dilansir dari Antara, Rabu (7/4).
Sehubungan dengan waktu hujan yang tidak menentu ini, maka masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dengan lebih banyak berdiam diri di dalam rumah apabila hendak hujan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca Selengkapnya