BMKG Imbau Warga Cilacap dan Banyumas Waspadai Potensi Angin Puting Beliung
Merdeka.com - Analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengimbau, warga Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya untuk mewaspadai potensi terjadinya puting beliung.
"Kalau untuk saat ini, kondisi atmosfer yang aktif, yaitu suhu permukaan laut yang masih hangat secara umum maka mengakibatkan penguapan untuk wilayah Indonesia terutama di wilayah Jawa itu cukup banyak, sehingga terbentuknya awan yang menyebabkan hujan cukup besar," katanya seperti dilansir dari Antara, Rabu (11/11).
Faktor berikutnya, kata dia, ada daerah pertemuan angin atau daerah konvergensi di atas wilayah Jawa sehingga proses pembentukan awan di daerah tersebut juga cukup tinggi. Dalam hal ini, daerah pertemuan angin merupakan pumpunan massa udara yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan.
-
Bagaimana cuaca ekstrem diprediksi? Diperpanjangnya penutupan berdasarkan informasi prospek prakiraan hujan selama satu bulan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
-
Bagaimana perubahan cuaca terjadi? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Bagaimana cuaca berubah? Perubahan-perubahan cuaca ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sinar matahari, angin, dan siklus alam.
-
Kapan cuaca berubah? Cuaca merupakan salah satu aspek lingkungan yang sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari manusia dan ekosistem di seluruh dunia.
-
Apa contoh perubahan cuaca yang dijelaskan? Contoh perubahan cuaca misalnya, cuaca panas, yang ditandai dengan matahari bersinar dan udara yang terasa panas.cuaca berawan, yang biasanya terasa lebih sejuk cuaca mendung, yang membuat langit tampak kelabu dan menjadi pertanda turunnya hujan. Pada contoh perubahan cuaca yang mendung ini, biasanya udara akan terasa panas sebelum hujan.cuaca hujan, di mana titik-titik air mulai turun.
-
Kapan hujan tak menentu terjadi? Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
"Sementara untuk fenomena global seperti MJO (Madden Julian Oscillation) maupun gelombang Rossby saat ini tidak aktif untuk wilayah Indonesia, sedangkan La Nina masih bertahan hingga awal tahun 2021 nanti," terangnya.
Rendi memprakirakan, kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan tidak seekstrem akhir Oktober yang dipengaruhi oleh sejumlah fenomena global termasuk La Nina moderat sehingga terjadi peningkatan curah hujan yang cukup tinggi.
Kendati demikian, dia mengimbau, masyarakat khususnya di wilayah Jateng bagian selatan untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang atau puting beliung dan petir.
"Kalau saat ini, hujannya cenderung akibat penguapan namun perlu diwaspadai terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung. Kecenderungannya pada pagi hari terlihat cerah dan sore harinya terbentuk awan-awan hujan termasuk awan Cumulonimbus yang bisa mengakibatkan terjadinya angin puting beliung," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaPeningkatan potensi hujan itu karena beberapa wilayah Indonesia mulai kembali pada fenomena iklim La Nina
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki fenomena La Nina pada September 2024.
Baca SelengkapnyaHujan Turun padahal Masih Musim Kemarau, BRIN ungkap penyebabnya
Baca SelengkapnyaAda pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir
Baca SelengkapnyaSelain hujan lebat, BMKG juga memprakirakan hujan yang disertai kilat dan petir
Baca SelengkapnyaWarga pun diimbau untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnya