BMKG Imbau Warga Hindari Bangunan yang Rawan Ambruk Akibat Gempa Malang
Merdeka.com - Gempa dengan kekuatan 6,7 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan sekitarnya pada hari ini, Sabtu (10/4) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, pusat gempa berada di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang.
Gempabumi yang terjadi ini, kata dia, merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi, dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Kenapa kabar tsunami itu disebut hoaks? 'Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,' kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme thrust fault," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/4).
Kemudian, lanjut Bambang, gempa tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 14.25 WIB, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Meskipun begitu, Bambang meminta masyarakat untuk tidak kembali ke dalam rumah/ bangunan. Dia juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang rusak akibat gempa pukul 14.00 tersebut.
"Tidak ada potensi tsunami dan belum menunjukkan gempa susulan tapi sebelum kembali ke dalam rumah, pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan," ujarnya.
"Kami mengimbau agar masyakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbaunya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh hoaks atau informasi apapun yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Instagram/Twitter @infoBMKG, website bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id. telegram channel (InaTEWS_BMKG)," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terletak di laut berjarak 65 kilometer Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 50 kilometer.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaKalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaBeberapa warga sempat berhamburan keluar rumah karena guncangan gempa yang cukup kuat selama beberapa detik.
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca Selengkapnya