BMKG Imbau Wilayah Maluku, NTB & NTT Waspadai Dampak Bibit Siklon 3 Hari Mendatang
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi suspek area potensi bibit siklon tropis di Laut Timor-Laut Arafura. Keberadaan bibit siklon tropis ini akan mempengaruhi kecepatan angin, potensi hujan, hingga gelombang laut.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan ada sejumlah daerah yang berpotensi terdampak adanya bibit siklon. Karena itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini khusus hingga tiga hari ke depan.
Peringatan dini potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku. Kemudian potensi angin kencang di wilayah Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
-
Dimana gelombang tinggi terjadi? Terdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca di perairan Selat Sunda sedang tidak stabil.
-
Bagaimana 99W mempengaruhi tinggi gelombang di Laut Natuna Utara? Selain itu, bibit siklon tropis juga berpotensi memicu gelombang tinggi 1,25-2 meter di wilayah Laut Natuna Utara.
-
Kapan badai semakin kuat? Rekor suhu permukaan laut yang tinggi adalah alasan utama mengapa para ilmuwan di AS memperkirakan bahwa musim badai Atlantik akan berada di atas rata-rata untuk tahun 2024.
-
Bagaimana BMKG memetakan area gelombang tinggi? BMKG juga telah memetakan sejumlah area yang dianggap rawan gelombang tinggi di kawasan tersebut. Area yang berpotensi rawan gelombang tinggi Menurut Tatang, daerah tersebut berada di sisi barat, mulai dari Pantai Anyer, Carita, Labuan, Panimbang, Cikeusik, Sumur, dan Ujung Kulon.
-
Dimana saja banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Kenapa badai semakin kuat? Pertama, suhu laut yang lebih tinggi memungkinkan badai menyerap lebih banyak energi, yang mengakibatkan kecepatan angin yang lebih tinggi.
"Dan juga potensi tinggi gelombang dengan ketinggian dapat mencapai 2,5 meter. Di sini tepatnya 1,25 sampai 2,5 meter di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Semata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare-Agats bagian utara, dan Laut Arafuru," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (22/12).
Potensi gelombang tinggi diperkirakan juga terjadi di Laut Flores bagian timur, Perairan Selatan Baubau sampai Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Perairan Kepulauan Kai, dan Perairan Fakfak. Potensi gelombang di wilayah ini diperkirakan mulai 2,5 sampai 4 meter.
Berangkat dari potensi cuaca ekstrem akibat bibit siklon tersebut, BMKG mengeluarkan lima imbauan kepada stakeholder dan masyarakat. Satu, masyarakat diminta untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak terutama pada hari-hari yang disampaikan.
Dua, masyarakat diminta menghindari daerah yang rentan mengalami bencana seperti di lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan daerah rentan lainnya.
"Jadi imbauan ini berlaku kami sampaikan mulai hari Kamis besok hingga hari Minggu," sambung Dwikorita.
Tiga, masyarakat dan seluruh pihak terkait diimbau untuk mewaspadai potensi dampak seperti banjir, banjir bandang, banjir pesisir, tanah longsor, terutama di daerah yang rentan. Empat, pihak terkait terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka mengantisipasi bencana hidrometeorologi ataupun bencana musibah akibat gelombang tinggi.
Lima, semua pihak tetap terus selalu memonitor, memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui berbagai kanal BMKG seperti website, media sosial (Twitter, Instagram, YouTube) infoBMKG, aplikasi iOS dan android infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat atau call center 196.
Sebelumnya, Dwikorita mengatakan identifikasi suspek area potensi bibit siklon tropis di Laut Timor-Laut Arafura ini berdasarkan pemantauan Tropical Cyclone Warning Center.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfir hari ini pukul 07.00 Wib, terjadi peningkatan pembentukan pola pusaran angin yang berpotensi menjadi suspek area bibit siklon tropis di sekitar perbatasan wilayah Laut Timor-Laut Arafura. Peningkatan potensi ini terjadi dalam dua hari ke depan.
"Suspek area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju wilayah perairan Australia," katanya.
Suspek area potensi bibit siklon tropis ini diperkirakan menguat cukup signifikan dalam 72 jam ke depan, terutama pada 25 sampai 26 Desember 2021. Penguatan suspek area ini ditandai dengan meningkatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin di atas 25 knots.
"25 Knots ini dikalikan 1,8 km/jam, jadi kira-kira sekitar 36 atau 35 km/jam. Jadi diperkirakan kekuatan atau kecepatan angin akan melebihi 35 km/jam di hari Sabtu dan Minggu," jelasnya.
Berdasarkan pemodelan, probabilitas bibit siklon menjadi siklon tropis terjadi pada Kamis (23/12) atau dalam 24 jam ke depan dengan potensi masih rendah. Namun, pada Jumat (24/12) atau 48 jam ke depan, potensinya meningkat dari rendah hingga sedang.
Kemudian pada Sabtu (25/12) atau 72 jam ke depan, potensi siklon tropis meningkat lagi dari sedang hingga tinggi. Hingga pada Minggu (26/12) atau dalam 96 jam ke depan, potensinya diperkirakan menjadi tinggi.
Dwikorita memperkirakan, pada 26 Desember 2021, bibit siklon sudah berada di area Australia. Namun, dampak dari bibit siklon tersebut secara tidak langsung berpengaruh di wilayah Indonesia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaBibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca Selengkapnya