BMKG: Jumlah Siklon Tropis Selama Oktober di Atas Normal
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan siklon tropis yang terjadi selama Oktober 2020 di Samudera Pasifik Barat dan Laut China Selatan jumlahnya di atas kejadian normal.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal mengatakan selama Oktober 2020 telah terjadi 7 siklon di Samudera Pasifik Barat dan Laut China Selatan.
"Sementara rata-rata klimatologis kejadian siklon tropis untuk Oktober adalah 3-4 kejadian," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (2/11).
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Apa dampak Siklon Yagi ke Indonesia? 'Siklon Tropis Yagi itu tidak memberikan dampak terhadap cuaca maupun gelombang di wilayah Indonesia,' kata Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Rabu (4/9), dilansir dari Antara.
-
Kenapa Siklon Tropis Anggrek terbentuk? Efek Coriolis merupakan salah satu faktor pendorong terbentuknya siklon. Selain itu suhu permukaan air laut yang hangat yang menghasilkan uap air yang banyak juga menjadi bahan bakar ideal untuk pembentukan siklon.
-
Di mana Siklon Tropis Anggrek muncul pertama kali? Pada 16 Januari 2024, BMKG telah mengonfirmasi bahwa telah muncul Siklon Anggrek yang berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu.
-
Kapan Siklon Tropis Anggrek muncul? Pada 16 Januari 2024, BMKG telah mengonfirmasi bahwa telah muncul Siklon Anggrek yang berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu.
-
Apa dampak Siklon Tropis 99W ke Jogja? 'Waspada potensi angin kencang. Diharapkan untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang atau rapuh,' ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, mengutip ANTARA pada Senin (16/10).
Dia menjelaskan, saat ini Siklon Tropis Goni yang telah berkembang menjadi siklon tropis kuat kategori 5 diwaspadai karena bisa memicu gelombang tinggi perairan, hujan lebat, dan angin kencang di sejumlah daerah di Indonesia.
Siklon Tropis Goni terbentuk di Samudera Pasifik Barat dan diprediksikan jalur lintasannya menuju Laut China Selatan hingga beberapa hari ke depan setelah melewati Filipina.
Siklon Tropis Goni merupakan siklon tropis ketiga yang berdampak signifikan bagi sejumlah negara Asia Tenggara di sekitar Laut China Selatan setelah Siklon Tropis Saudel dan Molave.
Sejumlah studi menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah siklon tropis di Samudera Pasifik Barat dan Laut China Selatan dengan kejadian La Nina yang sedang berlangsung.
Pembentukan siklon (siklogenesis) ditemukan memiliki peluang yang lebih besar menjelang musim dingin di belahan bumi utara setelah permulaan La Nina, sementara lebih banyak pembentukan siklon pada musim panas selama permulaan El Nino.
Kemudian, lanjut dia, studi juga menjelaskan dalam La Nina, Laut China Selatan cenderung lebih banyak terjadi siklon tropis pada September dan Oktober. Sementara wilayah Samudera Pasifik Barat lainnya, aktivitas siklon tropis cenderung berkurang pada Agustus hingga November.
Namun, dalam hal itu, menurut dia, masih terdapat perbedaan pandangan di kalangan ilmuwan iklim di mana sebagian mereka menyatakan kondisi El Nino menyebabkan intensitas siklon tropis lebih kuat dan memiliki durasi lebih lama.
Studi terbaru mengungkapkan jika terjadi peristiwa La Nina dan keadaan suhu permukaan laut sekitar kolam hangat (warm pool) Indo-Pasifik mengindikasikan persistensi lebih dingin dari wilayah sekitarnya, kemungkinan terjadinya siklon tropis akan melebihi kondisi normalnya.
"Perlu dipahami masyarakat, La Nina bukanlah jenis badai tropis, bukan berupa pusat tekanan rendah dan pusaran angin yang menyebabkan curah hujan dan kecepatan angin ekstrem," katanya.
La Nina adalah kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya, dan diikuti oleh penguatan aliran angin pasat timur.
La Nina terjadi dalam skala waktu beberapa bulan hingga tahun, dan mempengaruhi cuaca atau iklim global berupa kondisi lebih basah atau kering, lebih hangat atau dingin, dan dinamika cuaca lainnya yang berbeda di tiap wilayah di dunia.
Sedangkan badai atau siklon tropis adalah fenomena ekstrem gangguan cuaca dalam skala ratusan kilometer yang memiliki dampak bersifat regional baik dampak langsung maupun tidak langsung, dan berlangsung dalam beberapa hari.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang terhadap berita-berita yang tidak benar terkait badai tropis yang dianggap sama dengan fenomena La Nina.
Namun, masyarakat diharapkan tetap waspada dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak La Nina yaitu dengan ancaman banjir, banjir bandang, dan longsor akibat curah hujan ekstrem.
"Masyarakat bisa berpartisipasi dengan memperbaiki saluran air, meningkatkan kapasitas tampungan air dan memanen hujan, serta memangkas ranting pohon yang berlebih ataupun rapuh," ujarnya.
Kemudian, berhati-hati dan memperhatikan tingkat kekuatan papan reklame dan jembatan penyeberangan, dan lebih perhatian terhadap perkembangan cuaca yang dinamis dan cepat. Masyarakat diimbau agar terus menerus memperoleh informasi terkini dari BMKG.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca SelengkapnyaSelain hujan lebat, BMKG juga memprakirakan hujan yang disertai kilat dan petir
Baca Selengkapnya