BMKG: Kita Sedang Hadapi Fenomena Anomali Iklim Global
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menerangkan, untuk saat ini masyarakat Indonesia tak hanya menghadapi pandemi Covid-19 tetapi juga fenomena anomali iklim global.
"Kita saat ini, tidak hanya dalam kondisi pandemi. Tetapi, kita sedang menghadapi fenomena anomali iklim global akibat terjadinya anomali suhu muka air laut di samudera pasifik tengah ekuator," kata Karnawati, saat memberi sambutan di acara Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Bali tahu 2020, di Kantor Balai BMKG Wilayah lll Denpasar, Bali, pada Senin (9/11).
Ia mengatakan, suhu muka air laut di samudera pasifik kini lebih tinggi atau dingin dibandingkan suhu muka air laut di wilayah kepulauan Indonesia yang semakin hangat.
-
Kenapa suhu di Indonesia meningkat? Dan di beberapa waktu terakhir ini, suhu udara maksimum di Indonesia berada dalam kisaran 34-36 derajat Celcius. Hal ini menunjukkan bahwa suhu udara di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
-
Kenapa suhu panas di Asia Tenggara meningkat? Gerakan semu Matahari pada akhir April dan awal Mei berada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara yang bertepatan dengan wilayah-wilayah Asia Tenggara daratan. Hal ini menyebabkan penyinaran Matahari sangat terik dan memberikan latar belakang kondisi yang panas.
-
Apa penyebab suhu tinggi di Indonesia? 'Suhu tinggi yang jelas-jelas dipengaruhi oleh perubahan iklim telah mengancam kesehatan miliaran orang di seluruh dunia selama tiga bulan terakhir. Tidak ada wilayah, negara, atau kota yang aman dari bahaya mematikan yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar fosil,' ujar Andrew Pershing, Wakil Presiden Bidang Sains di Climate Central dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara, Jumat (20/9).
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Apa yang menyebabkan suhu dingin di Indonesia? Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.
-
Kapan suhu panas melanda Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
"Karena, matahari semakin mendekat berada di sekitar ekuator. Jadi kita semakin hangat tetapi di sana justru semakin dingin," imbuhnya.
Maka, dengan adanya fenomena itu kendati jarak samudera pasifik ribuan kilometer dari Indonesia dan Bali, tentu ada dampaknya akibat perbedaan suhu yang signifikan. Karena, suhu di sana mencapai lebih satu derajat celcius dan mines-nya dari suhu normalnya.
"Maka dari perbedaan itu, terjadilah aliran masa udara basah dari samudera pasifik menuju ke kepulauan-kepulauan di Indonesia. Padahal, di kepulauan Indonesia ini saat ini sudah sangat menghangat artinya penguatan semakin intensif karena kita memasuki musim kemarau," ujarnya.
"Pembentukan, awan-awan hujan tanpa laminal itu sudah intensif. Sehingga mulai September sampai nanti diprediksi Maret, April, itu akan ada tambahan pasokan uap air. Sehingga, BKMG memprediksi dampaknya di wilayah Indonesia adalah peningkatan curah hujan, terutama akumulasi curah hujan bulanan dan musiman," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, seberapa besar meningkatkannya curah hujan. Hal itu, bervariasi dan tergantung waktu serta tempatnya. Namun, untuk intensitas curah hujan peningkatannya bisa mencapai 20 sampai 40 persen.
"Tergantung wilayahnya dimana. Hal itulah yang perlu diwaspadai dengan meningkatnya curah hujan ini. Selain, berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang, dan kilat petir," terangnya.
"Jadi mohon maaf, sudah dalam masa pandemi kita masih menghadapi fenomena alam ini. Sehingga, para nelayan ini perlu kita jaga, perlu kita lindungi agar para nelayan ini tetap bisa menangkap ikan bukan mencari ikan. Tetapi menangkap ikan namun tetap selamat," sambungnya.
Ia juga, menyampaikan bahwa di Bulan November 2020 ini, pihaknya sudah memprediksi curah hujan terutama di wilayah tengah dan selatan Indonesia. Kemudian, samudra Indonesia ini akan mengalami peningkatan curah hujan sampai sekitar 50 persen hingga November dan mungkin sampai Desember.
"Sehingga, di bulan-bulan ini mohon para nelayan rajin-rajinlah memonitor perkembangan cuaca. Sejak September itu BMKG sudah mendeteksi terjadinya anomali suhu muka air laut di wilayah samudera pasifik di wilayah tengah ekuator dan disana lebih dingin daripada wilayah kepulauan Indonesia," ujarnya.
"Sehingga curah hujan diprediksi dan nyatanya sudah terbukti meningkatkan antar 20 sampai 40 persen. Artinya, hujannya semakin lebat disertai dengan angin kencang, kilat dan petir. Untuk wilayah Bali peningkatannya sampai 50 persen tapi puncaknya di November ini terutama wilayah Bali tengah dan selatan," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, dengan adanya anomali tersebut dampaknya juga ke Samudera Hindia yang nantinya terjadi gelombang tinggi dan harus diwaspadai.
"Soalnya, kalau di Bali malah November (puncaknya). Kalau wilayah lain ada yang Desember dan bulan-bulan ini harus diwaspadai baik oleh nelayan maupun seluruh anggota masyarakat adanya peningkatan curah hujan tersebut yang dapat berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologis, terutama longsor, banjir dan banjir bandang," ujar Karnawati.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8°C pada 23 April lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas ekstrem
Baca SelengkapnyaKetua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSuhu maksimum tercatat terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 37,1 Derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBenarkah fenomena Aphelion menyebabkan suhu bumi lebih dingin? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPenjelasan BMKG soal fenomena suhu di Bali lebih dingin
Baca SelengkapnyaCuaca di Indonesia panas terik hingga mencapai lebih dari 37 derajat celcius
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Bikin Suhu Udara Terasa Makin Gerah, BMKG Ungkap Penyebab Utamanya
Baca SelengkapnyaFenomena bediding membuat suhu udara di Bali akan turun dari suhu maksimumnya dan secara umum hingga 28-30 derajat celsius.
Baca Selengkapnya