BMKG Minta Masyarakat di Kepulauan Maluku Waspada Potensi Tsunami
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi 13 kali gempa susulan (aftershock) di Kepulauan Maluku. Magnitudo gempa susulan bervariatif, namun terbesar 3,5.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau, masyarakat di Kepulauan Maluku untuk waspada terhadap gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor ke atau di bawah laut. Terutama bagi masyarakat di sepanjang Pantai Japutih sampai Pantau Apiahu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku.
"Segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (16/6).
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Kenapa Gunung Kelimutu berstatus waspada? Potensi ancaman bahawa Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan gempa dengan magnitudo 6,1 di Kepulauan Maluku tidak memicu terjadinya tsunami. Namun kemudian BMKG memperbaharui keterangannya dan menyatakan adanya potensi tsunami. Namun, potensi tersebut muncul bukan dari gempa namun akibat longsoran di bawah laut.
Berdasarkan hasil observasi muka laut sta TEHORU menunjukkan ada kenaikan muka air laut setinggi 0,5 meter. Hal ini diperkirakan akibat dari longsoran bawah laut.
Gempa dengan magnitudo 6,1 mengguncang Kepulauan Maluku pada Rabu (16/6) pukul 11.43 WIB. Guncangan gempa yang dirasakan warga di beberapa kabupaten dan kota bervariatif.
Gempa ini berdampak di empat wilayah, yakni Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat dan Kota Ambon.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, di Kabupaten Maluku Tengah khususnya Desa Yaputi terjadi kerusakan pada dinding penahan tanah (talud) pantai dan air laut sempat surut akibat gempa tersebut.
Sementara di Desa Saunolu, Kabupaten Maluku Tengah terdapat kerusakan pada permukiman masyarakat. Kemudian di Desa Mahu, Kabupaten Maluku Tengah terdapat patahan.
"Belum ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi tersebut. Namun masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri dengan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi," kata Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui siaran persnya, Rabu (16/6).
BNPB mengimbau masyarakat di Kepulauan Maluku untuk tetap waspada dan siaga menghadapi gempa bumi susulan maupun potensi tsunami. Masyarakat juga diharapkan tidak mudah percaya informasi hoaks.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaKetiga wilayah tersebut memiliki jarak paling dekat dengan pertemuan lempeng subduksi yang dapat memicu gempa berkekuatan tinggi.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaWaspada! Banjir Rob Ancam Pesisir Jakarta pada 21-29 Mei 2024
Baca SelengkapnyaGempa 6 magnitudo mengguncang Kepulauan Tanibar, Maluku, Senin, pukul 16.55 WIB.
Baca Selengkapnya