BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia Selatan Jawa
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta memantau adanya pertumbuhan bibit siklon tropis di wilayah dekat Indonesia, tepatnya di Samudra Hindia, selatan Jawa.
"Saat ini yang ada di wilayah dekat Indonesia satu bibit siklon tropis dan Siklon Tropis Seroja masih berlangsung di selatan NTT," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin di Jakarta, Selasa (6/4) seperti dilansir Antara.
Terkait adanya bibit siklon tersebut, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan bisa terjadi seperti angin kencang, hujan dengan intensitas lebat, dan gelombang tinggi.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Di mana Siklon Tropis Anggrek muncul pertama kali? Pada 16 Januari 2024, BMKG telah mengonfirmasi bahwa telah muncul Siklon Anggrek yang berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu.
-
Dimana Siklon Yagi terpantau berada? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Siklon Tropis Yagi yang terpantau 24 jam terakhir berada di Laut Cina Selatan tidak memberikan dampak apapun ke wilayah Indonesia.
-
Apa dampak Siklon Yagi ke Indonesia? 'Siklon Tropis Yagi itu tidak memberikan dampak terhadap cuaca maupun gelombang di wilayah Indonesia,' kata Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Rabu (4/9), dilansir dari Antara.
-
Apa dampak Siklon Tropis 99W ke Jogja? 'Waspada potensi angin kencang. Diharapkan untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang atau rapuh,' ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, mengutip ANTARA pada Senin (16/10).
Sebelumnya, bibit siklon terpantau sejak Jumat (2/4) di wilayah NTT dan berkembang menjadi Siklon Tropis Seroja pada Senin (5/4), pukul 01.00 WIB.
Miming mengatakan saat ini Siklon Seroja berada di Samudra Hindia, sebelah barat daya Pulau Rote, tepatnya pada 12.9 Lintang Selatan, 117.6 Bujur Timur atau sekitar 465 km sebelah barat daya Waingapu.
Siklon Seroja bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan kekuatan 50 knot (95 km/jam) dan tekanan 984 hPa.
Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Seroja persisten dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya.
Siklon Tropis Seroja menyebabkan cuaca ekstrem yang berdampak berbagai bencana alam, berupa banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan gelombang tinggi di delapan kabupaten dan kota di NTT serta di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Wilayah yang terdampak di NTT, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.
Berdasarkan data BNPB, total warga meninggal dunia berjumlah 128 orang selama cuaca ekstrem di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12 orang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca SelengkapnyaBibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca Selengkapnya