BMKG Pastikan Gempa di Sulut Tak Dipicu Gempa di Sulbar
Merdeka.com - Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Muhammad Sadly memastikan gempa berkekuatan magnitudo 7.0 yang mengguncang Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis (21/1/2021), tak dipicu oleh Sesar Mamuju yang sebabkan gempa di Sulawesi Barat (Sulbar).
"Itu sebenarnya masing-masing punya karakteristik, punya mekanisme jadi itu tidak ada kaitannya ya. Beda ya," kata Sadly kepada Liputan6.com, Jumat (22/1/2021).
Sadly mengungkap bahwa gempa yang terjadi dalam waktu berdekatan itu masing-masing memiliki sebab tersendiri. Gempa yang mengguncang Talaud sendiri dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Filipina. Sementara di Sulbar lantaran aktivitas Sesar Mamuju.
-
Apa penyebab gempa Sangihe? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Kenapa gempa Sangihe terjadi? 'Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao.
-
Bagaimana gempa Sangihe terjadi? 'Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ),' kata Daryono dalam siaran pers yang diterima merdeka.com.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Lempengnya beda ya, kalau yang 7.0 itu kan berlokasi di laut ya. Dengan kedalaman yang cukup dalam ya 119 kilometer. Dan hiposenternya itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya subduksi lempeng Filipina, jadi gempa bumi ini menunjukkan mekanisme pergerakan naik ya atau thrust falut," jelas Sadly.
"Kalau di Majene kan aktivitas sesar aktif Mamuju Thrust ya yang ada di Sulawesi Barat ya," sambungnya.
Alasan Tak Picu Tsunami
Kendati berpusat di bawah laut, Sadly mengungkap bahwa gempa di Sulut tak memicu tsunami. Hal ini lantaran pusat gempa cukup jauh berada di bawah permukaan laut, atau sekitar 119 kilometer.
"Karena itu kan (berkekuatan) 7.0 setelah di-update ya, dengan kedalaman 119 kilometer. Jadi sangat dalam gitu ya sehingga itu belum memungkinkan memicu potensi tsunami ya, tapi ada goyangan ya," ucap Sadly.
Menurut pemodelan yang pihaknya buat juga menunjukkan bahwa gempa di sana belum memenuhi syarat terjadinya gelombang tsunami. BMKG sendiri, kata Sadly mempunyai 22 ribu skenario.
"Nah skenario itu kita sudah punya sekitar 22 ribu skenario apabila akan terjadi gempa dengan karakteristik ABC, kemudian di laut, kemudian dangkal, kemudian ke dalaman berapa itu langsung secara artificial intelligence, secara matematis akan dimodulkan dengan 22 skenario itu dan itu akan keluar apakah ada potensi tsunami atau tidak," jelasnya.
Gempa Sulut
Seperti diketahui, gempa pada Kamis malam (21/1/2021), mengguncang Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut). Gempa yang pada awalnya diinformasikan berkekuatan 7.1 kemudian direvisi jadi 7.0 magnitudo itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber BMKN menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau dikenal dengan Thrust Fault.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina.
Baca SelengkapnyaBMKG menyatakan gempa magnitudo 7.0 itu dipicu aktivitas deformasi batuan dalam.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut, hingga pukul 18.10 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca SelengkapnyaMengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaGempa susulan pascagempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMakna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca Selengkapnya