BMKG peringatkan warga di Sumut waspadai cuaca ekstrem
Merdeka.com - Hujan dan mendung terus terjadi di sejumlah wilayah Sumut sepanjang hari ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga untuk terus waspada mengingat cuaca ekstrem dapat terjadi hingga awal Desember.
BMKG memperkirakan, hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir berpotensi terjadi di wilayah Langkat, Labura, Labuhan Batu, Toba Samosir sekitarnya. Hujan pun dapat meluas ke sebagian wilayah Binjai, Karo, Simalungun, Medan, Deli Serdang, Sergai, Samosir, Asahan, Batubara, Labusel, Humbahas, Taput, Palas, Paluta, Tapsel, Madina, Tapteng dan sekitarnya.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan, mengatakan, gangguan cuaca di Laut Cina Selatan dan Samudera Hindia Barat Sumatera membentuk belokan angin di Sumatera Utara. Hal ini meningkatkan pertumbuhan awan-awan konvektif di Sumatera Utara.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Dimana angin kencang terjadi? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
-
Apa dampak angin muson terhadap pertanian di Sumut? Di wilayah yang terkena angin muson, pertanian akan sangat dipengaruhi karena angin muson membawa hujan ke daerah tersebut. Hal ini berkontribusi pada kesuburan tanah dan hasil pertanian yang baik.
-
Bagaimana perubahan cuaca terjadi? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Bagaimana angin muson mempengaruhi perikanan di Sumut? Di sisi lain, perikanan juga mengalami dampak dari angin muson karena perubahan pola arus laut yang membawa hasil laut ke perairan yang berbeda.
-
Kenapa suhu panas di Asia Tenggara meningkat? Gerakan semu Matahari pada akhir April dan awal Mei berada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara yang bertepatan dengan wilayah-wilayah Asia Tenggara daratan. Hal ini menyebabkan penyinaran Matahari sangat terik dan memberikan latar belakang kondisi yang panas.
"Provinsi Sumatera Utara diprakirakan 2-3 hari ke depan hujan ringan hingga sedang di seluruh wilayahnya, termasuk kota Medan," jelas Syahnan, Selasa (28/11).
Cuaca ekstrem di Sumut, kata Syahnan, akan berakhir awal Desember. "Secara nasional memang ada beberapa daerah yang masih akan terus, tapi untuk Sumut diperkirakan Desember akan berakhir," imbuhnya.
Terkait hujan yang terus-menerus ini, BMKG mengingatkan agar warga meningkatkan kewaspadaan di kawasan aliran sungai dan bendungan, kawasan dataran rendah, serta daerah dataran tinggi. Potensi luapan air dan tanah longsor harus menjadi perhatian.
"Jadi kita harus selalu waspada, bisa juga terjadi pohon tumbang di pinggir jalan akibat longsor," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaPantauan citra radar pada 23 Juli 2024 menunjukkan tidak terjadi pertumbuhan awan dari pagi hingga malam hari.
Baca Selengkapnyamengimbau semua pihak yang terlibat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 untuk waspada terhadap potensi peningkatan hujan sampai saat acara penutupan PON
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca SelengkapnyaPola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya.
Baca SelengkapnyaBNPB mengimbau warga dan pihak pemerintah daerah setempat menindaklanjuti hasil analisa cuaca tersebut .
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca Selengkapnya