BMKG Prakirakan Suspek Badai Tropis Menguat Dalam 72 Jam ke Depan
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan suspek badai tropis di sekitar perairan Laut Timor dan Arafura berpotensi menguat dalam 72 jam ke depan.
"BMKG memonitor suspek area potensi bibit siklon yang termonitor di Laut Timor dan Arafura dalam beberapa hari ke depan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui konferensi pers yang diikuti dari YouTube BMKG, Rabu (22/12) pagi.
Dwikorita mengatakan potensi bibit siklon adalah indikasi awal terjadinya badai tropis sehingga perlu diterapkan strategi mitigasi untuk mencegah korban jiwa.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Apa tujuan utama mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko, kerugian, dan penderitaan yang mungkin timbul akibat bencana.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Kenapa mitigasi bencana gunung meletus penting? Letusan gunung berapi dapat terjadi secara tiba-tiba dan membawa dampak yang sangat merusak bagi masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Selain dapat menyebabkan korban jiwa, letusan gunung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, dan mengancam keamanan penerbangan.
BMKG melalui Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis atau Tropical Cyclone Warning Center mengidentifikasi peningkatan potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal atau pola pusaran angin berdasarkan analisis dinamika atmosfer pada Rabu pukul 07.00 WIB.
Suspek area potensi bibit siklon tropis termonitor di sekitar perbatasan wilayah Laut Timor dan Arafura atau sekitar perairan Selatan Kepulauan Tanimbar atau Saumlaki dalam periode dua hari ke depan seiring dengan menguatnya pola sirkulasi dari Kecepatan angin sistem tersebut.
"Suspek area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju wilayah perairan Australia," katanya.
Dwikorita mengatakan dalam 72 jam ke depan suspek area diperkirakan menguat signifikan terutama pada Sabtu (25/12) dan Minggu (26/12) ditandai dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin sekitar 35 km/jam.
Potensi angin kencang diprakirakan melanda wilayah Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Sementara gelombang tinggi sekitar 2,5 meter diprakirakan melanda Laut Seram, perairan Kaimana, perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tamimbar, Perairan Amamapare, Agats bagian utara dan di laut Arafura.
BMKG juga memprediksi terjadi gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di laut Flores bagian timur, perairan selatan Baubau hingga kepulauan Wakatobi, juga di Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru hingga Pulau Seram dan perairan kepulauan Kai serta perairan Fakfak.
"Berdasarkan pemodelan prediksi BMKG probabilitas potensi menjadi siklon tropis di hari Kamis atau 24 jam ke depan potensinya masih rendah, namun di hari Jumat atau 48 jam ke depan potensi meningkat dari rendah hingga sedang dan di hari Sabtu 72 jam ke depan potensi meningkat lagi dari sedang hingga tinggi dan di hari Minggu 96 jam ke depan potensinya diprakirakan menjadi tinggi," katanya.
Masyarakat diimbau menghindari daerah rentan mengalami bencana lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang tumbang, tepi pantai dengan daerah rentan lainnya terutama mulai 23 hingga 26 Desember 2021.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan puncak El Nino diprediksi terjadi pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.
Baca Selengkapnya