BMKG prediksi hujan lebat beberapa hari ke depan, waspadai angin kencang
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat meminta masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
"Sebetulnya kalau dibilang sudah memasuki musim hujan belum ya, ini baru transisi, baru proses. Kondisinya mengarah dari musim kemarau ke musim hujan. Tapi justru kalau baru awal-awal begini kecenderungannya hujannya lebat dalam jangka waktu tidak panjang. Sebelum hujan diawali embusan angin yang kuat," kata Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R. Prabowo dilansir Antara, Sabtu (10/27).
Mulyono mengingatkan masyarakat agar lebih waspada akan adanya angin besar pada awal-awal peralihan musim kemarau ke musim hujan, yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Kenapa BMKG memprakirakan cuaca Jakarta cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
"Untuk daerah yang banyak pohon sebaiknya dilakukan 'prunning', atau pengurangan dahan, karena kalau ada hembusan angin kuat bisa berbahaya, bisa mematahkan ranting atau bahkan merobohkan pohon. Selain itu baliho-baliho dan papan reklame yang besar supaya diberi ventilasi udara supaya angin bisa lewat dan," katanya.
Peningkatan curah hujan diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat. Itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatera yang menyebabkan terjadinya konsentrasi massa udara di wilayah tersebut. Konsentrasi massa udara ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih lemab sehingga mendukung pertumbuhan awan hujan. Diprakirakan keadaan itu akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.
Mulyono menjelaskan bahwa aktivitas sirkulasi akan menurun dan digantikan dengan konvergensi angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Kalimantan bagian utara. Area pertemuan angin tersebut juga akan mendukung pertumbuhan awan.
Sebaliknya, potensi hujan di wilayah pulau Jawa bagian Timur hingga NTT, Sulawesi, Maluku dan Papua diprakirakan masih cukup minim. Minimnya curah hujan disebabkan oleh dominasi massa udara kering yang terpantau masih terdapat di wilayah tersebut dan pola angin yang cenderung terberai sehingga menghambat pertumbuhan awan-awan hujan.
Sejumlah wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan lebat pada 26-28 Oktober 2018 di antaranya adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Bangka, Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tengah.
Sedangkan Wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 29-31 Oktober 2018, antara lain adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Papua.
Lebih lanjut, Mulyono mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
"Khusus untuk Jakarta yang banyak tertutup beton, saat sudah masuk musim hujan, wilayah yang tak tertutup beton akan banyak mendapat limpahan air hujan, masyarakat yang tinggal di di daerah yang biasa jadi lintasan air itu harus hati-hati seperti yang tinggal di bantaran sungai. Jangan lupa juga bersihkan gorong-gorong karena suka menghambat jalannya air," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaAda pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir
Baca SelengkapnyaFenomena potensi bencana periode Natal dan Tahun Baru 2024 patut diwaspadai warga.
Baca SelengkapnyaBMKG memperkirakan wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dari siang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaWarga pun diimbau untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca Selengkapnya