BMKG Prediksi Pengaruh La Nina di Sumsel akan Berlangsung Sampai April 2021
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan tahun depan lebih tinggi di atas normal. Banjir dan longsor perlu diwaspadai karena diperkirakan terjadi hingga April tahun depan.
Koordinator BMKG Sumsel Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang Nuga Putrantijo mengungkapkan, kondisi cuaca di Sumsel pengaruh dari fenomena La Nina di Samudera Pasifik yang akan berlangsung hingga April 2021. Kondisi ini juga terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan intensitas curah hujan lebih tinggi dari normalnya.
"Tahun ini ada pengaruh La Nina, diperkirakan berlangsung sampai April 2021. Saat itu curah hujan lebih tinggi dari normalnya," ungkap Nuga, Selasa (20/10).
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Kapan puncak musim kemarau di Jateng diprediksi terjadi? “Bulan Agustus ini diprakirakan sebagai puncak musim kemarau khususnya di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng,“
-
Bagaimana cuaca ekstrem diprediksi? Diperpanjangnya penutupan berdasarkan informasi prospek prakiraan hujan selama satu bulan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
-
Kapan puncak musim hujan tahun ini? BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
Selain La Nina, kondisi itu juga dipengaruhi gelombang atmosfer ekuator berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby. Aktivitas La Nina dan MJO inilah yang menjadi tumpukan awan berpotensi hujan.
Akibat situasi itu, bencana banjir dan longsor mengancam daerah aliran sungai (DAS) dan dataran tinggi. Daerah ini perlu menjadi perhatian agar dilakukan mitigasi bencana sejak dini sehingga tidak menimbulkan banyak kerugian, terlebih menyebabkan korban jiwa.
"DAS rawan banjir, sedengkan Sumsel bagian tengah dan barat waspada longsor," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Elbaroma mengatakan, pihaknya sudah memetakan daerah-daerah yang masuk dalam rawan banjir dan longsor. Wilayah rawan banjir tersebar di Palembang, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Ogan Ilir.
Sedangkan daerah rawan longsor berada di Lahat, Empat Lawang, Muara Enim, Ogan Komering Ulu Selatan, Lubuklinggau, dan Pagaralam. Daerah-daerah ini kerap terjadi bencana ketika musim hujan tiba.
"Diwaspadai juga angin kencang yang terjadi sewaktu-waktu di daerah-daerah itu bersamaan dengan hujan turun," kata dia.
Untuk mengantisipasi akibat yang ditimbulkan dari banjir dan longsor, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD seluruh kabupaten dan kota untuk melakukan mitigasi bencana. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana diberikan pemahaman dan pengetahuan antisipasi dini.
"Kita cegah dampaknya seminimal mungkin, jangan sampai ada korban jiwa maupun luka. Karena risiko bencana tahun depan cukup besar," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dwikorita mengatakan, ada sejumlah penyebab yang memicu cuaca ekstrem selama periode persebut.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki fenomena La Nina pada September 2024.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan peringatan dini ini seiring dengan terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaDaerah itu memang curah hujan sedikit berkurang tetapi tidak sampai terjadi kekeringan.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut 10 daerah berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat pada 9 Januari 2025.
Baca SelengkapnyaSaat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali alam kategori lemah.
Baca Selengkapnya