Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BMKG: Rentetan Gempa Hari Ini Tidak Saling Berhubungan

BMKG: Rentetan Gempa Hari Ini Tidak Saling Berhubungan BMKG. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan rentetan gempa bumi yang terjadi pada Selasa (7/7) ini. BMKG menuturkan, gempa yang terjadi secara beruntun pada hari ini tidak berkaitan dengan gempa yang terjadi sebelumnya.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menerangkan, Gempa Laut Jawa di utara Jepara berkekuatan M 6.1 yang terjadi pagi pukul 05.54 WIB, Gempa Selatan Banten M 5.1 pukul 11.44 WIB, Gempa Selatan Garut M 5.0 pukul 12.17 WIB, dan Gempa Selatan Selat Sunda M 5.2 pada 13.16 WIB berada pada sumber gempa yang berbeda. Serta kedalaman dan mekanismenya juga berbeda.

"Sebenarnya apa yang terjadi di beberapa wilayah gempa tersebut adalah manifestasi pelepasan medan tegangan pada sumber gempa masing-masing," katanya dalam keterangannya, Selasa (7/7).

Menurutnya, masing-masing sumber gempa mengalami akumulasi medan tegangan, mencapai stress maksimum, hingga selanjutnya mengalami rilis energi sebagai gempa yang sendiri sendiri. Hal itu sebagai konsekuensi logis daerah dengan sumber gempa sangat aktif dan kompleks.

Dia menjelaskan, Indonesia memang memiliki banyak sumber gempa sehingga jika terjadi gempa di tempat yang relatif berdekatan lokasinya dan terjadi dalam waktunya yang relatif berdekatan maka itu hanya kebetulan saja.

"Apakah rentetan gempa ini sebagai pertanda akan terjadi gempa besar? Hal ini sulit diprediksi tetapi dengan adanya rentetan aktivitas gempa ini tentu patut kita waspadai. Karena dalam ilmu gempa atau seismologi, khususnya pada teori tipe gempa itu ada tipe gempa besar yang kejadiannya diawali dengan gempa pendahuluan atau gempa pembuka," tuturnya.

Rahmat menambahkan, setiap gempa besar hampir dipastikan didahului dengan rentetan aktivitas gempa pembuka. Tetapi, rentetan gempa yang terjadi di suatu wilayah juga belum tentu berakhir dengan munculnya gempa besar. Inilah karakteristik ilmu gempa yang memiliki ketidakpastian yang tinggi dan penting untuk dipahami.

"Banyak pertanyaan masyarakat yang menanyakan apakah gempa yang terjadi di Banten Selatan dan Selatan Garut bersumber dari sumber gempa yang sama? Kedua gempa tersebut bersumber dari sumber gempa yang berbeda," ujarnya.

Rahmat menuturkan, Gempa Banten selatan terjadi akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Benioff di kedalaman 87 kilometer. Sedangkan, Gempa Selatan Garut dan Selatan Selat Sunda dipicu oleh adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Megathrust.

Dia melanjutkan, guncangan gempa M5,1 yang bersumber di Lebak sangat dirasakan di Jakarta karena adanya fenomena efek tapak. Dimana efek soft sedimen atau tanah lunak yang tebal di Kota Jakarta memicu terjadinya resonansi gelombang gempa. Sehingga, guncangan gempa diamplifikasi diperbesar guncangannya. Akhirnya, wilayah Jakarta sangat merasakan gempa tersebut.

"Dalam teori gempa disebutkan bahwa dampak gempa tidak saja akibat magnitudo gempa dan jaraknya dari sumber gempa, tetapi kondisi geologi setempat sangat menentukan dampak gempa," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beberapa Gunung di Indonesia Berpotensi Erupsi Bersamaan, Akademisi ITB Ungkap Fakta di Baliknya
Beberapa Gunung di Indonesia Berpotensi Erupsi Bersamaan, Akademisi ITB Ungkap Fakta di Baliknya

Beberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.

Baca Selengkapnya
Daftar Gempa Megathrust yang Pernah Terjadi di Dunia
Daftar Gempa Megathrust yang Pernah Terjadi di Dunia

Berikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Megathrust? Gempa Berskala Besar yang Mengancam Indonesia
Apa Itu Megathrust? Gempa Berskala Besar yang Mengancam Indonesia

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya
Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.

Baca Selengkapnya
Gempa Guncang Wilayah Jabar, Badan Geologi Pastikan Tidak Ada Keretakan Tanah
Gempa Guncang Wilayah Jabar, Badan Geologi Pastikan Tidak Ada Keretakan Tanah

Tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Terkait Gempa Beruntun di Tuban
Analisis BMKG Terkait Gempa Beruntun di Tuban

Hasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sesar Garsela, Pemicu Gempa Rusak Ratusan Rumah dan Lukai Puluhan Warga Bandung
Mengenal Sesar Garsela, Pemicu Gempa Rusak Ratusan Rumah dan Lukai Puluhan Warga Bandung

Pemicu gempa itu diketahui setelah BMKG kembali melakukan analisis ulang dengan menggunakan data gempa susulan yang lebih banyak.

Baca Selengkapnya
Gempa M 4,6 Guncang Sukabumi Akibat Sesar Aktif, 68 Rumah Rusak
Gempa M 4,6 Guncang Sukabumi Akibat Sesar Aktif, 68 Rumah Rusak

Guncangan gempa bumi tersebut terasa sampai Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Sukabumi
Ini Penyebab Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Sukabumi

Episenter gempa terletak pada koordinat 7.35 LS dan 106.49 BT

Baca Selengkapnya
BMKG: 16 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Terbesar Magnitudo 5,3
BMKG: 16 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Terbesar Magnitudo 5,3

Hingga pukul 13.10 WIB, ada delapan kali gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Bali Diguncang Gempa M 4,8 di Darat, BMKG: Sesar Aktif jadi Pemicunya
Bali Diguncang Gempa M 4,8 di Darat, BMKG: Sesar Aktif jadi Pemicunya

Getaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.

Baca Selengkapnya
Peneliti BRIN Blak-blakan Ungkap 15 Segmen Megathrust di RI, Bisa Picu Gempa hingga Magnitudo 9,2
Peneliti BRIN Blak-blakan Ungkap 15 Segmen Megathrust di RI, Bisa Picu Gempa hingga Magnitudo 9,2

Menurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.

Baca Selengkapnya