BMKG Sebut Awan Cumulonimbus Sempat Muncul di Rute Penerbangan Sriwijaya Air SJ182
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan jika ada awan kumulonimbus yang sempat muncul di jalur pesawat Sriwijaya SJ 182 usai take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak, pada 9 Januari 2021.
"Kondisi cuaca sebelum dan saat take off terdapat awan CB (cumulonimbus) di atas Jakarta dan mulai meluruh seiring dengan berkurangnya intensitas hujan dan meningkatnya jarak pandang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Rabu (3/2).
BMKG mendeteksi jika masih terdapat awan cumulonimbus yang membentang dari Jawa Barat bergerak ke Tenggara, sebagaimana pantauan dari satelit Himawari.
-
Dimana awan Cumulonimbus muncul? Fenomena cuaca tidak menentu dan cuaca ekstrem disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang kerap muncul di sepanjang tahun.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Bagaimana BMKG memetakan area gelombang tinggi? BMKG juga telah memetakan sejumlah area yang dianggap rawan gelombang tinggi di kawasan tersebut. Area yang berpotensi rawan gelombang tinggi Menurut Tatang, daerah tersebut berada di sisi barat, mulai dari Pantai Anyer, Carita, Labuan, Panimbang, Cikeusik, Sumur, dan Ujung Kulon.
-
Bagaimana cara BMKG mengukur badai magnet di Indonesia? Selain itu, pihaknya juga mendapati status gangguan akibat badai magnet yang terdeteksi di Indonesia berskala kecil, dan dapat dibuktikan dari hasil pengamatan BMKG pada empat observatorium magnet bumi yang ada di Indonesia dalam medio 5-11 Juli 2024.
"Sedangkan dalam rute penerbangan masih terdapatnya awan CB yang membentang di atas Jawa bagian barat yang bergerak ke arah tenggara. Hal ini juga dapat dilihat dari analisa citra satelit Himawari yang menunjukan suhu puncak awa berkisar -43 derajat celcius sampai dengan -48 derajat celcius," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan data radiosonde pertanggal 7 sampai 9 Januari 2021, terdapat potensi icing pada ketinggian 16.000 sampai 17.000 feet. Diketahui bahwa icing merupakan suatu proses pembekuan dari embun maupun air yang dipengaruhi suhu berkibat dapat menggangu mobilitas pesawat.
"Berdasarkan data radiosonde tanggal 7-9 Januari 2021 potensi icing berada pada ketinggian 16.000 - 27.000 feet. Sedangkan ketinggian sekitar 11.000 feet tidak terdapat potensi icing," katanya.
Pesawat Sriwijaya tipe Boing dengan rute Jakarta dari Bandara Soekarno Hatta - Pontianak lepas landas sekitar pukul 14.36 WIB dengan data manisfest sebanyak 62 orang, terdiri 2 Pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang.
Pesawat mengalami kecelakaan di perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 9 Januari 2021 yang langsung setelah hilang kontak.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaHal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja sejumlah warga luka dan rumah mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaPeningkatan potensi hujan itu karena beberapa wilayah Indonesia mulai kembali pada fenomena iklim La Nina
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca Selengkapnya"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan. Bahkan di media sosial memperlihatkan pula sejumlah truk terguling.
Baca Selengkapnya