Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BMKG Sebut PSBB dan WFH Pengaruhi Kualitas Udara Jakarta

BMKG Sebut PSBB dan WFH Pengaruhi Kualitas Udara Jakarta Gedung Bertingkat di Jakarta. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Meski dalam perhitungan masih menunjukkan adanya dinamika naik-turun, kualitas udara ibu kota Jakarta secara umum mengalami perbaikan belakangan ini.

Penerapan berkegiatan di rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sedikit banyak berpengaruh terhadap kualitas udara di Jakarta. Dari berbagai indikator dan perhitungan yang signifikan mempengaruhi kualitas udara Jakarta dan sekitarnya adalah kendaraan umum dan pribadi.

"Kendaraan bermotor memang faktor nomor satu. Dan berhentinya pabrik (sementara) bisa berpengaruh juga ke kualitas udara Jakarta," tutur Kepala Sub Bidang Informasi Pencemaran Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Suradi, Kamis (30/4).

Orang lain juga bertanya?

Suradi menjelaskan, secara umum sejak awal Work From Home atau berkegiatan di rumah, hingga dua pekan setelahnya dan awal Ramadan ini, terlihat ada perbaikan kualitas udara. Sayangnya, geliat masyarakat yang melakukan panic buying dengan mobilitas warga yang kembali tinggi sempat menyebabkan polusi kembali terlihat meningkat di awal PSBB.

Di saat sama, ada juga pengaruh tidak turunnya hujan dalam beberapa waktu akan membuat kualitas udara memburuk. Hingga memasuki pekan pertama Ramadan, indikator kualitas udara masih menunjukkan angka yang naik turun di kategori Baik (0-50 mikrogram per meter kubik) dan Sedang (51-150 mikrogram per meter kubik).Bukan PLTU

BMKG juga menganalisa faktor angin. Dari analisa ini, menegaskan tidak adanya pengaruh dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di kawasan Banten atau sisi barat Jakarta. Seperti diketahui, PLTU tetap beroperasi maksimal saat ini, demi menjamin pasokan listrik di ibukota lancar selama pandemi dan PSBB ini.

"PLTU justru enggak pengaruh. Kita perlu lihat juga bandingannya dengan April 2019, jika dibandingkan tahun lalu, kualitas udara Jakarta April tahun ini justru membaik," jelasnya.

Kualitas Udara Dipengaruhi Banyak Hal

Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dasrul Chaniago juga mengakui, banyak pertanyaan tentang dampak PSBB terhadap kualitas udara ambien Jakarta. Dia menerangkan, untuk menjelaskan hal ini tidak bisa kita membandingkan bulan ke bulan, misalnya dari Januari sampai April ini.

"Karena kualitas udara dipengaruhi oleh banyak hal. Antara lain arah angin, kecepatan angin, bentang alam, dan tentunya yang utama adalah sumber emisi setempat," urainya.

Ia mengatakan, pada April ini sudah masuk musim angin timur. Di mana saat musim angin timur, selain kering juga membawa partikel debu lebih banyak. Oleh karenanya tren partikel debu udara ambien Jakarta akan terus menaik sampai September.

Dasrul mengatakan, jika ingin membandingkan data bulan April 2020, maka bisa dilihat kualitas udara periode yang sama tahun lalu atau year on year. Ia mewanti-wanti tidak bisa dengan mudahnya sembarang pihak menuding faktor tertentu sebagai pencemar. Dari analisa alat pengukur, KLHK sama dengan BMKG melihat ada perbaikan kualitas udara Jakarta dan sekitarnya.

"Maka untuk konsentrasi partikel debu (PM 10), ada penurunan di atas 17 persen. Sedangkan untuk untuk konsentrasi PM 2.5 ada penurunan sekitar 10 persen. Artinya udara ambien Jakarta membaik dibandingkan tahun lalu pada waktu yang sama," tuturnya.

Sementara, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Prof Haryoto Kusnoputranto melihat cuaca udara di Jakarta selama diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah cukup membaik. Indikator awam adalah langit yang kelihatan lebih biru.

Haryoto menekankan sama dengan Suradi, penyumbang polusi udara di Jakarta paling besar oleh kendaraan bermotor. Ada sekitar 65 persen sampai 70 persen polusi disebabkan kendaraan bermotor. Dia menepis, kalau pembangkit tenaga uap listrik (PLTU) dijadikan sebagai faktor penyumbang polusi udara di Jakarta.

Menurut dia, PLTU tidak menyumbang polutan di ibu kota. Karena, ada dua yang menjadi sumber cuaca udara di Jakarta buruk.

"Pertama sumber bergerak dan sumber tidak bergerak. Sumber bergerak itu kendaraan bermotor, menyumbang sekitar 65-70 persen. Tidak bergerak itu ada industri dan sebagainya. Sumbernya hanya itu. Jadi kalau kendaraan bermotor tidak ada, saya yakin udara bersih dan sehat,” tegasnya.

Sedang untuk mengukur kualitas udara, ada istilah Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Indikatornya adalah lima polutan utama. Dia menegaskan, perhitungan tidak lah bisa dilakukan sembarangan.

"ISPU itu kita bisa mengukur apakah kondisi udara saat ini sehat (baik), sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat dan berbahaya. Ada 5 polutan yang bisa dipegang jadi parameter, yaitu partikel debu (PM10), karbon monooksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2) dan Ozon Permukaan (O3)," katanya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi

Jakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.

Baca Selengkapnya
Menengok Kualitas Udara Jakarta setelah ASN DKI WFH Sepekan
Menengok Kualitas Udara Jakarta setelah ASN DKI WFH Sepekan

Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem WFH bagi 50 persen ASN sejak 21 Agustus 2023 demi mengurangi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara, PNS Jakarta WFH Kembali Mulai September 2023
Polusi Udara, PNS Jakarta WFH Kembali Mulai September 2023

Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir kualitas udara di Jakarta sempat menduduki rangking satu terburuk dari seluruh kota di dunia.

Baca Selengkapnya
Kurangi Polusi Udara, ASN DKI Jakarta WFH Mulai 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023
Kurangi Polusi Udara, ASN DKI Jakarta WFH Mulai 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023

" untuk ASN Pemprov DKI Jakarta tanggal 21 Agustus sampai 21 Oktober ini langkah kita," kata Prasetio.

Baca Selengkapnya
ASN WFH Bukan Solusi, Warga Tagih Kebijakan Jangka Panjang Pemerintah Atasi Polusi di Jakarta
ASN WFH Bukan Solusi, Warga Tagih Kebijakan Jangka Panjang Pemerintah Atasi Polusi di Jakarta

Kualitas udara di wilayah DKI Jakarta masih tergolong buruk dan tak sehat pada Rabu (23/8).

Baca Selengkapnya
Polusi Udara di Jabodetabek Memburuk, Jokowi Minta Rekayasa Cuaca dan Hybrid Working
Polusi Udara di Jabodetabek Memburuk, Jokowi Minta Rekayasa Cuaca dan Hybrid Working

Jokowi meminta perkantoran menerapkan hybrid working, work from office (WFO) dan work from home (WFH).

Baca Selengkapnya
50 Persen ASN DKI WFH, Kualitas Udara Jakarta Masih Kategori Tidak Sehat Pagi Ini
50 Persen ASN DKI WFH, Kualitas Udara Jakarta Masih Kategori Tidak Sehat Pagi Ini

Kuwait City menduduki peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk 170 AQI US

Baca Selengkapnya
Parahnya Penampakan Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Atas Pesawat Terbang, Padahal Masih Siang Bolong
Parahnya Penampakan Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Atas Pesawat Terbang, Padahal Masih Siang Bolong

Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Potret Sepinya Balai Kota DKI di Hari Pertama WFH 50 Persen
Potret Sepinya Balai Kota DKI di Hari Pertama WFH 50 Persen

Melalui pemberlakuan kebijakan WFH ini, Adam berharap jumlah mobilitas orang yang keluar rumah bisa berkurang.

Baca Selengkapnya
Hari Kedua PNS WFH, Jakarta Masih jadi Kota dengan Polusi Terburuk Dunia
Hari Kedua PNS WFH, Jakarta Masih jadi Kota dengan Polusi Terburuk Dunia

Sebelumnya, kualitas udara Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.

Baca Selengkapnya
Parahnya Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Bogor
Parahnya Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Bogor

Sebuah video merekam penampakan langit Jakarta yang gelap diambil dari wilayah Cileungsi, Bogor

Baca Selengkapnya
Langit Jakarta Kembali Biru, Pemprov DKI: Semua Program Berhasil
Langit Jakarta Kembali Biru, Pemprov DKI: Semua Program Berhasil

Pemprov DKI mengklaim perbaikan kualitas udara karena keberhasilan seluruh program untuk mengendalikan polusi udara.

Baca Selengkapnya