BMKG Susun Rencana Aksi Nasional Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tengah menyusun Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) sebagai respons terhadap situasi iklim global yang dinilai terus mengalami penurunan kualitas.
Adapun rencana aksi tersebut mengacu pada kerangka CORDEX-SEA (Coordinated Regional Climate Downscaling Experiment South East Asia) di bawah Program Penelitian Iklim Dunia (WCRP) dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), yang juga telah menjadi acuan bagi rencana aksi nasional.
"BMKG telah bekerja sama dengan CORDEX Southeast Asia (CORDEX-SEA) untuk melakukan penelitian, pelatihan dan workshop terkait data proyeksi iklim," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (19/11).
-
Kapan suhu bumi mencapai tingkat tertinggi? Data dari Copernicus Climate Change Service (C3S) menunjukkan bahwa suhu rata-rata global pada tahun 2023 telah mencapai tingkat tertinggi yang pernah tercatat.
-
Apa yang terjadi pada suhu global? Data menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era pra-industri.
-
Kapan suhu global naik? Di tengah perubahan iklim yang semakin cepat, kenaikan suhu global menjadi salah satu isu paling mendesak yang dihadapi umat manusia saat ini.
-
Apa dampak perubahan iklim bagi bumi? Hasil simulasi tersebut menyimpulkan bahwa dalam waktu 250 juta tahun, atmosfer bumi akan terkandung penuh oleh gas CO2. Kondisi ini ditambah dengan panas yang tak tertahankan dari sinar matahari yang akan membuat bumi tidak lagi menjadi tempat layak untuk mendukung kehidupan, termasuk bagi umat manusia.
-
Kenapa suhu di Indonesia meningkat? Dan di beberapa waktu terakhir ini, suhu udara maksimum di Indonesia berada dalam kisaran 34-36 derajat Celcius. Hal ini menunjukkan bahwa suhu udara di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
-
Apa dampak kenaikan suhu global terhadap lingkungan? Kenaikan suhu global memiliki dampak yang luas dan serius terhadap lingkungan serta kesehatan manusia.
Dwikorita mengatakan rencana aksi tersebut didasari bahwa Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Merujuk data Intergovernmental Panel on Climate Change atau IPCC menunjukkan bahwa suhu bumi saat ini telah mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya setidaknya dalam 2.000 tahun terakhir.
Ia memperkirakan, suhu bumi akan mencapai atau melampaui batas 1,5 derajat Celsius di atas level pra-industri, antara tahun 2021 dan 2040. Di bawah skenario emisi tinggi, ambang batas 1,5 derajat Celsius ini akan dicapai dalam waktu yang lebih singkat lagi.
Adapun dampak tersebut telah terjadi, terutama peningkatan cuaca ekstrem dan kejadian iklim ekstrem, kenaikan suhu udara, berkurangnya tutupan salju di puncak Jayawijaya dan naiknya permukaan air laut.
Menurut dia, perubahan iklim tersebut sangat berdampak pada Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, dan memiliki curah hujan tahunan yang tinggi.
"Kondisi ini membutuhkan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Indonesia berkomitmen dan bekerja keras untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen menjadi 41 persen dari skenario business-as-usual pada tahun 2030," kata Dwikorita.
Sehingga Dwikorita mengatakan dalam ketidakpastian kondisi iklim ke depan, yang perlu disediakan adalah data proyeksi iklim dan diturunkan dari resolusi global menjadi resolusi tinggi dengan beberapa skenario proyeksi iklim, sehingga dapat menentukan strategi dan perencanaan yang tepat di masa mendatang.
Untuk mendapatkan data proyeksi iklim, BMKG menggelar lokakarya yang diselenggarakan secara daring dari tanggal 15-17 November 2021. BMKG bekerja sama dengan Ramkhamhaeng University Center of Regional Climate Change and Renewable Energy (RU-CORE), Bangkok, Thailand dan Department of Earth Sciences and Environment The National University of Malaysia dan CORDEX-SEA.
Lokakarya tersebut memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah mensosialisasikan kegiatan CORDEX dalam memajukan ilmu pengetahuan dan penerapan downscaling iklim regional khususnya di Asia Tenggara.
Kemudian, mempererat kegiatan dan kemajuan CORDEX-SEA dalam memajukan ilmu pengetahuan dan penerapan downscaling iklim regional di Asia Tenggara melalui kemitraan regional.
Selain itu juga untuk berbagi informasi tentang beberapa hasil publikasi yang telah dilakukan di beberapa negara di Asia Tenggara yang menggunakan data CORDEX-SEA untuk menghasilkan informasi iklim dalam menangani isu-isu terkait perubahan iklim di kawasan dan berbagi informasi tentang aplikasi potensial data CORDEX-SEA resolusi tinggi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun situasinya kritis, masih ada solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak terburuk.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan razia uji emisi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaBMKG telah mengidentifikasi wilayah-wilayah yang paling berpotensi mengalami peningkatan suhu.
Baca SelengkapnyaAda hal-hal yang bertalian antara Mars dan Bumi menurut ilmuwan ini.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan berkurang sekitar empat meter berdasarkan pemantauan terakhir pada Desember 2023
Baca SelengkapnyaCuaca panas yang luar biasa ini telah memecahkan rekor suhu tertinggi.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas ekstrem
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Sri Mulyani mengungkap bahwa suhu panas yang terjadi itu bukan dari tahun politik.
Baca SelengkapnyaDalam potongan klip tersebut terdapat dua orang laki-laki yang tengah mengobrol
Baca SelengkapnyaEfek rumah kaca menjadi salah satu hal yang membuat bumi menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca Selengkapnya