BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter pada 23-24 Maret
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 23-24 Maret 2023. Hal ini dipengaruhi pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi, perairan Kep. Sangihe - Talaud, dan perairan utara Papua Barat-Papua.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Bagaimana BMKG memetakan area gelombang tinggi? BMKG juga telah memetakan sejumlah area yang dianggap rawan gelombang tinggi di kawasan tersebut. Area yang berpotensi rawan gelombang tinggi Menurut Tatang, daerah tersebut berada di sisi barat, mulai dari Pantai Anyer, Carita, Labuan, Panimbang, Cikeusik, Sumur, dan Ujung Kulon.
-
Apa pengumuman berbahaya dari Bumi? Peringatan risiko keselamatan tinggi diumumkan kepada para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ini disampaikan setelah ditemukannya 50 area yang harus diwaspadai oleh astronot.
-
Dimana gelombang tinggi terjadi? Terdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca di perairan Selat Sunda sedang tidak stabil.
-
Apa saja bencana yang mungkin terjadi? Adapun kejadian itu berdampak pada munculnya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, lalu peningkatan volume air sungai dan timbulnya banjir.
"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter," tulis keterangan resmi BMKG, Kamis (23/3).
Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter itu berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan P. Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh - Kep. Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat - selatan, perairan selatan P. Jawa - P. Sumba, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan.
Kemudian, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sawu, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur - NTT, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, perairan utara Sorong, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua.
"Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Kep. Enggano - Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah," tulis BMKG.
BMKG mengingatkan, potensi gelombang tinggi di beberapa tempat tersebut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Lalu, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m; kapal feri dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m; dan kapal ukuran besar kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m.
"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," imbuh BMKG.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaNelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca Selengkapnya