BNN: 70 Persen peredaran narkoba di Jateng dikendalikan dari lapas
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah, Tri Agus Heru mengatakan peredaran narkoba di Jawa Tengah banyak dikendalikan dari dalam lapas. Di tahun 2017 ini, setidaknya ada temuan pengendalian barang haram tersebut di 4 lapas yakni Lapas Nusakambangan, Pati, Gedungpane dan Sragen.
Temuan pengendalian terbanyak, yakni 4 kasus di Lapas Nusakambangan. Sedang lapas lainnya, masing-masing satu kasus. Jenis narkoba yang banyak dikendalikan yakni sabu.
"70% pengendalian narkoba di Jawa Tengah dari dalam lapas," kata Tri saat ditemui Merdeka.com di Auditorium Graha Widyatama Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Selasa (28/8).
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Siapa yang mengendalikan pabrik narkoba di Malang? Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
Dari temuan kasus, kecenderungan pengendalian lapas berawal dari masuknya napi berstatus bandar yang terkait dengan sindikat nasional maupun internasional. Napi tersebut lantas membangun jejaring dalam lapas merekrut napi-napi lain. Bahkan transaksi di dalam lapas sendiri, jadi sasaran target jejaring narkoba dalam lapas karena harga narkoba bisa dijual lebih tinggi dibanding di luar lapas.
"Di luar 1 gram sabu bisa Rp1,5 juta. Di dalam lapas dijual Rp 2 juta," imbuhnya.
Tri Agus Heru mengatakan saat ini untuk memutus mata rantai pengendalian narkoba dalam lapas di Jawa Tengah diwacanakan perlunya koordinasi tim gabungan antara BNN, Polri dan Kemenkum HAM. BNN sendiri nantinya bisa melakukan pengawasan penyelundupan narkoba melalui masuknya pengunjung, pemeriksaan dalam makanan untuk para napi, sampai aktivitas para napi dalam lapas.
"Kami (Polri, BNN, Kemenkum HAM-red) di Jawa Tengah sudah pernah bertemu dan membincangkan koordinasi ini. Memang akan dimulai kemungkinannya di Nusakambangan," ungkapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkumham menegaskan, tak ada toleransi kepada seluruh petugas yang terlibat dalam penggunaan maupun peredaran narkoba di lapas.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut memberi apresiasi atas operasi masif yang dilakukan oleh Polri.
Baca SelengkapnyaKasus narkoba 100 kg ini menjadi sorotan usai disinggung Wakil Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan lapas di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun jumlah kasus narkoba di provinsi Jawa Timur mencapai angka 5.000-6.000 kasus.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 3,6 juta jiwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim BNN mengamankan 10 (sepuluh) orang tersangka dengan total barang bukti berupa 971.000 butir narkotika jenis PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol).
Baca Selengkapnya