BNN beberkan kuasa napi perintahkan sipir penjara edarkan narkoba
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar jaringan narkotika yang dikendalikan Narapidana dari tiga lembaga pemasyarakatan (Lapas) berbeda. BNN menangkap tujuh tersangka dengan barang bukti sabu sebesar 1377 gram dan 9.985 butir ekstasi.
Kepala BNN Budi Waseso menuturkan, dari hasil penelusuran, jaringan narkoba dalam lapas tidak hanya dilakukan narapidana, tapi juga melibatkan sipir dan dokter lapas.
"Pengungkapan jaringan di lapas kita sampaikan supaya masyarakat tahu dan paham betul kenapa masalah narkoba masih marak," kata Budi Waseso di kantornya, Senin (28/3).
-
Siapa yang memimpin BWI? Tolchah mendapat amanah menjadi Ketua Badan Pelaksana BWI selama dua periode dari tahun 2007 - 2014.
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Siapa yang memimpin Banas? Banas pun dibentuk pada 23 Februari 1959, dengan Perdana Menteri Djuanda sebagai pemimpin, didukung oleh dua deputi, Soetikno Slamet dari Bank Indonesia, dan Kolonel Soeprayogi.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
Saat membongkar jaringan narkoba dalam lapas yang ada di Jawa Timur, BNN meringkus MS yang tak lain sipir lapas. Petugas BNN sudah lama mencurigakan gerak-gerik MS sejak di Banyu Urip, Surabaya. Dari tangan MS, petugas menyita 98 gram sabu disimpan dalam tas plastik hitam.
"Berdasarkan pengakuannya dia mendapatkan perintah dari dua orang napi yang berinisial MUH dan BAK," kata Budi Waseso.
Dari penangkapan MS, BNN mengembangkan kasus tersebut. Pada 12 Maret juga sudah mengamankan SN, residivis yang terlibat peredaran 925 gram sabu. Pada 14 Maret 2016, petugas BNN menangkap seorang penumpang kereta api berinisial BW.
Dari tangan pelaku, petugas menyita sabu seberat 306 gram sabu yang dikemas dalam tiga bungkus kertas warna cokelat. BW mengaku diperintah seorang napi berinisial BSN yang kini berada di lapas Jawa Tengah.
Tidak berhenti disitu, BNN terus melakukan pengembangan dan berhasil menangkap pria paruh baya berinisial TKN di daerah Pakal Surabaya, karena terlibat transaksi sabu seberat 48 gram. Menurut pengakuan TKN, dia diperintahkan seorang napi berinisial AS yang mendekam di sebuah lapas Jawa Timur.
"Kita juga sudah menangkap mantan Napi yang berinisial AZ, yang membawa ekstasi sebanyak 8.985 butir. Dari pengakuannya narkoba ini akan diserahkan kepada AL di Jakarta Pusat. AZ (35) dan AL (24) kita tangkap pada tanggal 24 Maret 2016 di Jakarta," tuturnya.
Sederet penangkapan ini menjadi salah satu indikator, masih kuatnya peredaran narkotika dari balik jeruji besi. Alasan minimnya petugas pengawas dalam lapas tidak bisa diterima begitu saja. Seharusnya petugas bisa melibatkan unsur lain dalam pengawasan, mulai dari polisi, BNN sampai TNI.
"Jangan alasan keterbatasan ini menjadi alasan untuk dibiarkan. Negara lebih besar dari kekuatan bandar. Jadi tidak boleh kalah," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Martinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBea Cukai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kerjasama dalam upaya pemberantasan narkoba
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, anggota Polri diminta untuk menyusun progam terkait dengan Instruksi Prabowo.
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaBersama jajaran Forkopimda, Bupati Ipuk telah menemui BNN belum lama ini.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaGanja tersebut diseludupkan dari daerah Aceh Gayo Lues untuk disebarluaskan di wilayah Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaWNI tersebut bernama Dewi Astuti alias Dinda yang kini masih diburu oleh BNN karena merupakan bandar besar yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaBNNK Banyuwangi juga akan berkerja sama dengan kepolisian untuk pencegahan dan penanganan kasus narkotika.
Baca Selengkapnya