BNN Sebut Narkoba yang Diproduksi di Tasikmalaya Digemari Remaja
Merdeka.com - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari menyebut bahwa pabrik pembuatan narkoba bisa ada di mana saja, dan menyaru dengan aktivitas lainnya. Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan meningkatkan kepekaan kepada hal-hal yang biasa namun mencurigakan.
"Narkoba bisa masuk ke manapun dengan menyamar menjadi aktivitas lain. Seperti ini seolah-olah pabrik legal, pabrik yang memproduksi sumpit untuk makan tapi ternyata di ruang-ruang tertentu mereka membuat obat-obat ilegal dan mengandung narkotika," ujarnya di Tasikmalaya, Rabu (27/11).
Dengan terungkapnya pabrik pembuatan narkotika di Kota Tasikmalaya, disebut Arman harus menjadi peringatan kepada masyarakat bahwa narkoba bisa menjalar dan memapar siapapun.
-
Jenis narkoba apa yang paling banyak beredar di Cianjur? Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur,“ beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Siapa yang jadi target penjualan obat di Tasikmalaya? Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya, AKP Beni Firmansyah, menjelaskan bahwa ketiga tersangka menargetkan pelajar sebagai pasar untuk obat terlarang yang mereka jual.
-
Apa yang diproduksi di pabrik narkoba di Malang? Para pelaku memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xana.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
"Termasuk anak-anak kita. Oleh karena itu saya mengimbau supaya kita tetap menguatkan komitmen bersama-sama mencegah, memberantas, dan membentengi masyarakat dan keluarga kita dari narkoba," ucapnya.
PCC Narkotika yang Diminati Anak Muda
Arman mengungkapkan bahwa narkotika yang dibuat di Kota Tasikmalaya ini adalah jenis yang paling diminati oleh anak-anak muda. Ia menyebut bahwa dengan harganya yang murah dan terjangkau menjadikan pasarnya menyebar hampir ke seluruh Indonesia, termasuk beberapa kota besar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi bahkan Jakarta.
Namun meski demikian, dampaknya, dijelaskan Arman seperti kelakuan anak muda di Kalimantan yang seperti kesurupan bahkan layaknya Zombie. Selain itu juga karena dampak halusinogen dan lainnya, ada juga yang sampai mati usai terjun bebas dari atas jembatan.
"Bukan hanya ilegal, dengan pabrik ini kita tidak tahu mutunya seperti apa, karena tidak ada kontrol, apalagi ini narkotika," katanya.
Sementara itu Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Krisno Halomoan Siregar menyebut, bahwa selama ini ada persepsi masyarakat bahwa PCC adalah obat keras biasa. Namun berdasarkan perubahan peraturan Menteri Kesehatan, PCC saat ini sudah masuk pada narkotika golongan 1.
"Di tahun 2017 Bareskrim bersama BNN menindak pabrik besar seperti ini di Jawa Tengah. Di 2018 tidak ada, namun di 2019 muncul lagi," katanya.
Ia menyebut bahwa pil PCC secara harga memang lebih murah di banding ekstasi dan sabu sehingga dicari oleh pemakai awal atau anak muda. Krisno menyebut bahwa masyarakat harus waspada karena bukan tidak mungkin pabrik serupa akan kembali hadir.
"Kami sudah memonitor. Jalur ini bukan tidak sengaja, ada di jalur selatan, gudang ada di Purwokerto sebelumnya. Dari sini ke purwokerto lalu ke Surabaya lalu ke Sulawesi dan Kalimantan. Kami akan terus kerja sama bahu membahu dengan BNN, sampai Dirkrim Polda untuk mencegah anak bangsa menjadi korban narkoba," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
Baca SelengkapnyaKasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaPara pelaku diketahui menjual hasis dalam bentuk pods system seharga Rp 3,5 juta per gram.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaAdapun dua mahasiswa tersebut bernama inisial DAN (23), dan DA alias Acil (23)
Baca SelengkapnyaDari 16 perkara yang diselidiki itu 18 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan.
Baca SelengkapnyaPolisi juga berhasil meringkus dua orang lain yakni GBH (20) di SPBU Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Baca Selengkapnya