BNN Sebut Pengguna Narkoba di Bali 15 Ribu Orang, 90 Persen Gunakan Sabu
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigjen Gede Sugianyar Dwi Putra mengatakan, pengguna narkoba di Bali pada tahun 2020 mencapai 15 ribu orang. Data tersebut, hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan BNN RI yang selama ini dilakukan.
"Itu data hasil penelitian yang dilakukan oleh LIPI dengan BNN RI untuk data tahun 2020. Untuk data tahun 2021 saat ini sedang lagi proses pengolahan, karena kemarin sudah dilakukan penelitian itu," kata Sugianyar, di Kantor BNNP Bali, Rabu (13/10).
Ia menerangkan, 15 ribu prevalensi penyalahgunaan narkoba di Bali harus dipikirkan agar mereka tidak menggunakan lagi narkoba. Salah satunya dengan rehabilitasi.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Dimana penelitian ini dilakukan? Di situs Neolitikum Tell Qarassa di Suriah saat ini, banyak kuburan yang digali selama proyek penggalian pada tahun 2009 dan 2010.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
"Sehingga, kita harus memikirkan yang menggunakan narkoba 15 ribu ini bagaimana mereka tidak memakai lagi tentunya dengan upaya rehabilitasi," imbuhnya.
Untuk penyalahgunaan narkoba banyak di usia produktif dari 15 hingga 35 tahun.
"Hasil penelitian dari data yang datang rehabilitasi itu, sebagian besar mereka penyalahgunaan narkoba 90 persen mereka menggunakan jenis narkotika sabu. Setelah itu ganja sekitar 5 persen," jelasnya.
"Kemudian, dari mereka penyalahgunaan narkoba itu sebagian besar adalah usia produktif. Usia 15 sampai 35 tahun itu sekitar 70 persen itu mereka di usia-usia produktif. Sehingga kita sekarang lebih mengaktifkan menyasar ke mereka-mereka itu lewat sekolah, lewat kampus dan lewat media sosial," ujar Sugianyar.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaKasus paling banyak terjadi di wilayah hukum Bea Cukai Ngurah Rai sebanyak 89 kasus.
Baca SelengkapnyaDari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Bareskrim Polri berhasil mengungkap 3 jaringan narkoba internasional dan menangkap 136 orang tersangka melalui joint operation.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, pihaknya turut menemukan barang bukti berupa narkoba jenis sabu dengan berat yang bervariatif
Baca SelengkapnyaAsep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaWNA dari lima negara diketahui paling banyak melakukan kejahatan di Pulau Dewata. Yakni, Australia, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Baca Selengkapnya