BNN ungkap cara tangkap bandar narkoba dengan silent operation
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap peredaran sabu sebanyak 2,8 ton sepanjang 2015. Hal ini berkat kehebatan para penyidik BNN dalam melakukan operasi.
Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Dedi Fauzi Elhakim mengatakan, mengungkap kasus narkoba tidak bisa dilakukan dengan senjata atau ramai-ramai menggerebek secara terang-terangan. Menurut dia, butuh waktu panjang melakukan operasi diam-diam sehingga mampu mengungkap peredaran narkoba dari bandar.
"Penyelundupan itu sangat rahasia, jadi kita penangkapannya juga dengan cara silent operation, tidak bisa dilakukan dengan operasi bersama (secara terang-terangan)," kata Dedi di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/12).
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
Dedi menambahkan, dalam operasi pun diperlukan kehati-hatian serta ketelitian para penyidik. Bahkan dia mengungkapkan pengalamannya mengungkap jaringan sabu sebanyak 800 kilogram, yakni Wong Chi Ping yang baru divonis mati oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, dan BNN memerlukan waktu selama dua tahun.
"Kalau operasi ramai-ramai tidak ada gunanya. Perlu ketelitian, bisa enam bulan, atau tahunan, seperti Wong Chi Ping, kita ungkapnya dua tahun itu," bebernya.
Namun, operasi bersama atau gabungan, lanjut Dedi, hanya bisa dilakukan dalam rangka mencegah penyalahgunaan narkotika. Dedi mencontohkan, razia di tempat hiburan malam misalnya, menyasar anggota TNI-Polri serta warga sipil yang tengah berpesta sabu.
"Kalau operasi bersama jelas, sasarannya untuk mencari penyalahguna narkoba. Kalau sindikat tidak kelihatan, butuh penyidikan secara khusus," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengungkapan ini bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai adanya dugaan keterlibatan anggota TNI.
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPola menangani terorisme dan narkotika hampir mirip dengan rehabilitasi dilakukan BNN dan deradikalisasi dilakukan Densus 88 Antiteror.
Baca SelengkapnyaBukan hanya bandar, namun kurir pun akan dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaGanja tersebut diseludupkan dari daerah Aceh Gayo Lues untuk disebarluaskan di wilayah Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca SelengkapnyaBarang bukti didapatkan selama pelaksanaan Operasi Nila Jaya 2024 yang berlangsung selama 15 hari sejak 3 Juli 2024 hingga 17 Juli 2024
Baca Selengkapnya