BNPB: Bencana di 2021 Menurun, Tapi Dampaknya Meningkat
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah kejadian bencana pada 2021 menurun 33,5 persen dari 2020. Pada 2020, kejadian bencana mencapai 4.649, kini turun menjadi 3.092.
Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan mengatakan, kejadian bencana terbanyak pada 2021 merupakan banjir mencapai 1.298. Kemudian disusul cuaca ekstrem 804, tanah longsor 632, karhutla 265, gelombang pasang dan abrasi 45, gempa bumi 32, kekeringan 15, dan erupsi gunung api 1.
"Sesungguhnya, yang dominan di 2021 adalah bencana hidrometeorologi basah," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (31/12).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Mengapa perubahan iklim memperburuk banjir? Perubahan iklim berkontribusi signifikan terhadap peningkatan frekuensi dan intensitas banjir.
Menurutnya, bencana terbanyak terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Aceh. Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan juga mencatat kejadian bencana cukup tinggi.
Meski kejadian bencana di 2021 menurun, dampaknya justru meningkat signifikan. Lilik mencatat, korban meninggal dunia akibat bencana pada 2021 naik 76,9 persen. Pada 2020, korban meninggal dunia hanya 376, kini menjadi 665.
Korban luka-luka juga naik signifikan dari 619 pada 2020 menjadi 14.116 di 2021. Korban mengungsi juga meningkat, di 2020 hanya 6.796.334 menjadi 8.426.609 pada 2021.
"Demikian juga rumah rusak dari 65.744 pada 2020 menjadi 142.179 di 2021," jelasnya.
Lilik menyebut, ada beberapa penyebab meningkatnya dampak bencana pada 2021. Pertama, akibat gempa Mamuju, Siklon Tropis Seroja Nusa Tenggara Timur, dan awan panas guguran Semeru.
"April terjadi Siklon Tropis Seroja di NTT. Ini yang mengakibatkan korban paling besar," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaKecelakaan didominasi‘adu banteng’ sisi depan kendaraan yang saling bertabrakan.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaSementara untuk luka berat pada mudik dan lebaran tahun ini mengalami kenaikan. Aan mengungkap trend luka berat pemudik hingga 533.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya