BNPB beri bantuan Rp 50 juta ke warga Lombok yang rumahnya hancur karena gempa
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terkini pascagempa yang terjadi di kawasan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala pusat data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo mengatakan gempa terakhir dikabarkan terjadi sejak pukul 10.00 WIB pagi tadi dan masih terasa guncangan guncangan kecil.
"Gelombangnya tetap dengan intensitas yang lebih kecil, kemudian periode antar Gempanya juga semakin jarang ini menunjukkan sistem lempeng menuju kestabilan, gempa susulan ini malah kita bersyukur, artinya dia akan melepaskan genpa gempa kecil," katanya saat jumpa pers di ruang pusdalops BNPB, Jakarta Timur, Selasa (31/7).
Lebih dari 10.000 masyarakat kini berada di posko pengungsian. Mereka masih takut kembali ke rumah asal karena masih terasa gempa susulan di Lombok. Dari dampak bencana ini tempat tinggalnya juga hancur.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa saja yang menjadi korban letusan Marapi? Data 75 orang pendaki itu merupakan data dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berdasarkan sistem booking online.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
Dari informasi yang dihimpun BNPB, hingga saat ini total korban meninggal berjumlah 17 orang. Jumlah ini termasuk korban yang meninggal di Gunung Rinjani, Lombok.
"Kalau kita lihat dampak gempa paling parah terjadi di lombok Timur kemudian Lombok Utara, jumlah orang luka luka 401 jiwa, pengungsi sampai saat ini 10.062 jiwa yang tersebar di 13 titik pengungsian," tuturnya.
"Kerusakan rumah 5.448 rumah rusak, 15 unit fasilitas pendidikan, 5 unit fasilitas kesehatan, 55 unit fasilitas peribadatan, 37 unit kios dan satu jembatan rusak," tambah Sutopo.
Untuk itu sesuai perintah Presiden Joko Widodo, pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya rusak. Bantuan berupa uang. Untuk rumah yang roboh dan rusak berat akan diberi uang maksimum Rp 50 juta. Untuk kios UMKM yang rusak diberikan Rp 10 juta.
Bantuan akan di data sesuai nama dan alamat. Juga harus ada SK (surat keputusan) dari kepala daerah. Sampai saat ini, kata Sutopo, pihaknya terus melakukan pendataan secara cepat untuk menggelontorkan bantuan.
"Baik dari desa desa, kecamatan, kabupaten, daalam hal ini sudah dibentuk tim terpadu untuk mengidentifikasi kerusakan rumah dengan melibatkan berbagai SKPD, dinas terkait terutama dinas perumahan umum, cipta karya, BPBD, mereka masih melakukan pendataan secara cepat terdata," ucap Sutopo.
Dalam perbaikan rumah tersebut, dana 50 juta maupun lainnya akan disalurkan melalui rekening. Setelah dana disalurkan akan ada tim fasilitator supaya penggunaan uang bantuan tersebut maksimal. Serta masyarakat bisa membangun konstruksi rumah tahan gempa.
BNPB tidak menunggu satu kabupaten atau daerah terdata semua, melainkan akan siap menyalurkan dana jika SK sudah ada dan muncul data tiap nama dan alamat rumah.
"Kita tidak menunggu semua data sempurna, sehingga baru di SK kan, bertahap, mana yang sudah siap di salurkan," tandas Sutopo.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaRisma menyerahkan santunan kepada ahli waris korban dengan nominal masing-masing Rp15.000.000
Baca SelengkapnyaBencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang serius hingga ditetapkan dan diberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaWarga yang tidak masuk kualifikasi bantuan dari BNPB, mendapat bantuan Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi menerima santunan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) dan Asuransi Syariah Amanah Ghita.
Baca SelengkapnyaBantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar
Baca SelengkapnyaKorban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.
Baca Selengkapnya