Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPB dan BMKG Taburkan 9,2 Ton Garam untuk Atasi Banjir di Jakarta

BNPB dan BMKG Taburkan 9,2 Ton Garam untuk Atasi Banjir di Jakarta Ilustrasi. ©2019 AFP Photo/SADIQ ASYRA

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi potensi dampak cuaca hujan berintensitas tinggi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, TMC merupakan pendekatan atau teknik menurunkan hujan dengan menggunakan bahan semai natrium klorida (NaCl) atau garam yang diangkut dan ditebarkan ke bibit awan dengan menggunakan pesawat.

"Operasi TMC diinisiasi oleh BNPB untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya," kata Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam (24/2).

Orang lain juga bertanya?

Dia mengatakan, TMC bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk. keberhasilan operasi ini, kata dia, sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain pertumbuhan awan dan arah angin.

"BNPB bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan TNI AU serta dukungan Pemerintah DKI Jakarta dan instansi terkait lain melakukan operasi TMC sejak Minggu lalu," ujarnya.

BNPB menggunakan dua jenis pesawat fixed-wing selama operasi ini berlangsung, yaitu pesawat Casa 212 dan CN-295. Hingga hari Rabu (24/2), Operasi TMC dengan menggunakan dua jenis pesawat itu telah mendistribusikan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) mencapai 9.200 kg di beberapa wilayah di Indonesia.

Rinciannya, pada hari Minggu (21/2) 800 kg bahan semai sudah ditaburkan di atas kawasan pesisir barat Serang dan pesisir timur Lampung.

Lalu pada Senin (22/2), 2.400 kg dan 800kg bahan semai NaCl didistribusikan di wilayah pesisir barat Teluk Lampung, Lebak, Selat Sunda serta utara Ujung Kulon.

Pada Selasa (23/2), 4.000 kg bahan semai NaCl didistribusi di wilayah pesisir barat Pandeglang, Selat Sunda, Utara Ujung Kulon, Pandeglang, Lebak bagian barat Ujung Kulon, serta Lebak bagian selatan.

"Pada hari Rabu (24/2), 2.000 kg bahan semai NaCl terdistribusi di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Sunda bagian utara," ujarnya.

"BNPB masih memiliki stok bahan semai yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Stok bahan semai mencapai 25.800 kg," imbuhnya.

Raditya kembali mengingatkan bahwa wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akan diguyur hujan lebat hingga ekstrem pada 24-27 Februari 2021.

Sebelumnya, BMKG merilis bahwa kondisi dinamika atmosfer tersebut dipicu oleh bibit siklon tropis.

"Hujan di wilayah Jabodetabek pada periode perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi," pesannya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Atasi Banjir di Jawa Tengah, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Atasi Banjir di Jawa Tengah, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Operasi hari pertama telah dilakukan sebanyak tiga kali sortie menghabiskan tiga ton NaCl .

Baca Selengkapnya
Lakukan Modifikasi Cuaca, BNPB Dukung Tanggap Darurat Bencana Sumatera Barat
Lakukan Modifikasi Cuaca, BNPB Dukung Tanggap Darurat Bencana Sumatera Barat

BNPB berkoordinasi dengan BMKG, TNI AU, Pemprov Sumatera Barat dan pihak pihak terkait lainnya.

Baca Selengkapnya
Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Tiga Ton NaCl Disebar di Langit Padang untuk Modifikasi Cuaca
Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Tiga Ton NaCl Disebar di Langit Padang untuk Modifikasi Cuaca

Operasi TMC kali ini dilaksanakan sebanyak tiga sorti dengan durasi penerbangan lebih kurang 6 jam 11 menit.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan, BMKG Klaim Karena Teknologi Modifikasi Cuaca
Jakarta Diguyur Hujan, BMKG Klaim Karena Teknologi Modifikasi Cuaca

Hujan di Jakarta di tengah musim kemarau ini menjadi trending topic di X

Baca Selengkapnya
BNPB Wanti-Wanti Dampak Perubahan Iklim Terhadap Bencana di Sumbar
BNPB Wanti-Wanti Dampak Perubahan Iklim Terhadap Bencana di Sumbar

Sesuai jadwal yang disusun, operasi rekayasa cuaca tersebut akan berakhir pada Rabu 29 Mei.

Baca Selengkapnya
Potensi Hujan Masih Tinggi, Modifikasi Cuaca di Sumbar Diperpanjang Hingga 29 Mei
Potensi Hujan Masih Tinggi, Modifikasi Cuaca di Sumbar Diperpanjang Hingga 29 Mei

Sebelumnya, curah hujan tinggi menyebabkan banjir lahar dingin dan banjir bandang. Puluhan orang tewas dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Memburuk, BPBD Siapkan Modifikasi Cuaca
Kualitas Udara Jakarta Memburuk, BPBD Siapkan Modifikasi Cuaca

Kondisi udara di DKI Jakarta memburuk dalam beberapa pekan terakhir. Untuk menanggulanginya, BPBD DKI Jakarta akan melaksanakan teknologi modifikasi cuaca.

Baca Selengkapnya
Berhasil Pancing Hujan, Begini Cara Kerja Teknologi Modifikasi Cuaca Demi Tekan Polusi Jakarta
Berhasil Pancing Hujan, Begini Cara Kerja Teknologi Modifikasi Cuaca Demi Tekan Polusi Jakarta

Modifikasi cuaca dilakukan guna menangani dampak polusi udara di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Pemprov DKI Antisipasi Banjir saat Musim Hujan
Begini Strategi Pemprov DKI Antisipasi Banjir saat Musim Hujan

Hendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.

Baca Selengkapnya
Memodifikasi Cuaca Demi Target Penyelesaian Konstruksi di IKN
Memodifikasi Cuaca Demi Target Penyelesaian Konstruksi di IKN

Salah satu area konstruksi yang terbantu oleh modifikasi cuaca berupa pengaspalan jalan yang berada di kawasan strategis Penajam Paser Utara

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bikin Hujan Buatan Atasi Polusi Udara di Jabodetabek, Apa Bisa?
Pemerintah Bikin Hujan Buatan Atasi Polusi Udara di Jabodetabek, Apa Bisa?

Teknologi modifikasi cuaca itu meniru China, Korea Selatan, Thailand, dan India.

Baca Selengkapnya