BNPB: Dari 5-21 Agustus terjadi 1.005 kali gempa susulan di Lombok
Merdeka.com - Masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat, sampai saat ini masih terus mengalami gempa susulan. Gempa pertama kali mengguncang Lombok pada Minggu (29/7) dengan kekuatan 6,4 SR. Kemudian gempa susulan terjadi pada Minggu (5/8) dengan kekuatan 7 SR, dan Minggu (19/8) kemarin dengan kekuatan 6,4 SR pada siang hari dan 6,9 SR di malam hari.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, telah terjadi 180 gempa susulan sejak terjadi gempa pada Minggu (19/8) kemarin malam, hingga Selasa (21/8) pukul 09.00 WIB.
"Dari 180 gempa tersebut terdapat 13 gempa dirasakan dengan magnitude 4 SR-5,6 SR pada kedalaman 10 km," katanya di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (21/8).
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Berapa kali gempa susulan terjadi di Tuban? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Jawa Timur mencatat masih terjadi 193 kali gempa susulan di laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Selain itu, dia pun menyebut sejak terjadi gempa dengan kekuatan 7 SR pada Minggu (5/8) lalu, terdapat gempa susulan sebanyak 825 kali.
"Jadi jika ditotal sejak tanggal 5 Agustus 2018 sampai 21 Agustus 2018 pukul 09.00 WIB pagi tadi ada sebanyak 1.005 kali gempa susulan," ujarnya.
Sebelumnya, dari sejak (29/7) hingga (8/8) kemarin Lombok dan juga Bali mengalami gempa susulan sebanyak 318 kali. Gempa susulan itu ketika terjadinya gempa pada Minggu (29/7) lalu dengan kekuatan 6,4 SR.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari sebanyak 318 gempa susulan hanya 17 gempa susulan saja yang getarannya sangat dirasakan warga Lombok dan juga Bali. Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi musibah ini.
"Gempa susulan yang ada saat ini hanya SR-nya 3-5,6. Jadi ketika terjadi gempa tidak terjadi kerusakan, namun guncangannya tetap terasa. Tetapi tidak merusak dan tidak menimbulkan korban jiwa," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (8/8).
Sutopo pun mengaku, pihaknya tidak bisa memprediksi sampai kapan terjadinya gempa susulan yang terjadi di Lombok maupun Bali. "Sampai kapan? Kita tidak bisa memprediksi, tapi akan terus terjadi di lapangan," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaGempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Baca SelengkapnyaDari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, gempa bumi susulan Bawean sudah mencapai 229 kali.
Baca SelengkapnyaHingga pukul 13.10 WIB, ada delapan kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa itu terjadi hari ini, Sabtu (14/9) pukul 00.19 WIB.
Baca SelengkapnyaHasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca Selengkapnya