BNPB Mencatat Kenaikan Kejadian Karhutla Pekan Kedua April 2023
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kenaikan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada pekan kedua April 2023.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan meskipun ada faktor-faktor regional penyebab hujan, tidak dipungkiri karhutla mulai naik di sejumlah daerah.
"Kebakaran hutan dan lahan mulai naik seiring frekuensi panasnya temperatur," ujar Abdul dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Selasa (18/4).
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
Abdul menjelaskan di dua provinsi yakni Sumatera Selatan dan Aceh, terjadi karhutla dan cuaca ekstrem tanpa hujan, di waktu yang bersamaan.
Sementara, provinsi yang tercatat mengalami karhutla di Pulau Sunatera yakni Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan. Serta provinsi utama Kalimantan yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
"Mungkin setelah fase lebaran, kita lintas Kementerian benar-benar harus fokus untuk antisipasi karhutla," ujar Abdul.
Abdul menjelaskan curah hujan di Indonesia tidak terlalu signifikan, jika tidak ada faktor regional seperti Siklon Tropis Ilsa di utara benua Australia dan pesisir Nusa Tenggara Timur.
Sebanyak 24 kejadian bencana terjadi di Indonesia selama 10-16 April 2023. Bencana yang mendominasi masih cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor.
"Kita harapkan dua minggu, sampai akhir bulan April ini, kita harapkan memang menjadi best weather-nya bagi masyarakat untuk bisa menikmati libur lebaran," kata Abdul.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaTerhadap daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat tersebut, BMKG memasukkannya ke dalam kategori waspada banjir akibat dampak hujan.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaMuhadjir meminta Pemko, Pemkab, Pemrov, TNI, Polri serta masyarakat jangan asal mengartikan bencana tersebut sembarangan
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana hidrometeorologi setelah cuaca ekstrem terjadi pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).
Baca Selengkapnya