Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPB Sebut Hanya Hujan yang Bisa Padamkan Karhutla

BNPB Sebut Hanya Hujan yang Bisa Padamkan Karhutla Ilustrasi kebakaran hutan. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, pemerintah mengerahkan ribuan personel untuk menangani Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia. Sejauh ini, dia mengungkapkan, kegiatan dengan penanganan heli water booming tidak begitu efektif.

Doni menerangkan, sebanyak 50 ribu orang disebar ke enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan, Kalimantan Selatan.

"Belum lagi, sejumlah relawan yang secara kelompok ikut terlibat tapi tidak sempat melapor ke pimpinan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," katanya di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur Senin, (23/9).

Dia menjelaskan, pemerintah juga telah melibatkan 48 unit helikopter yang dibagi ke enam provinsi. Mereka melakukan berbagai upaya. Diantaranya yakni Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), dan water booming. Kendati, water booming kurang efektif memadamkan titik api.

"Banyak lahan-lahan yang sudah disiram menggunakan helikopter water booming namun secara keseluruhan apinya belum padam," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapan BNPB Bernadus Wisnu Wijaya mengatakan, 4 daerah masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), secara masif. Beberapa upaya pemadaman telah dilakukan, pembuatan hujan buatan, melalui jalur udara maupun pemadaman menggunakan operasi darat.

"Kalau kita lihat masih ada 4 titik yang saat ini krusial. Yakni Jambi, kemudian Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah cukup tinggi. Ditambah Pulau Riau," katanya di Kemenkominfo, Jakarta, Senin (23/9).

Meski demikian, dia mengungkapkan, upaya yang telah dilakukan masih belum optimal untuk mengatasi Karhutla. Wisnu menilai, kebakaran tersebut akan bisa padam total dengan hujan alami.

"Dengan skala kekeringan dan kebakaran hutan yang luas ini, hanya dengan hujan, baru bisa padam total," ungkapnya.

Wisnu yakin musim penghujan akan segera datang. Melihat di beberapa wilayah sudah hujan. Dia berharap, hujan bisa terus bergerak, dan mengarah ke wilayah-wilayah yang masih mengalami Karhutla.

"Saat ini sudah ada spot-spot awan-awan hujan, karena tanpa awan hujan tak mungkin kita buat hujan buatan. Dan saat ini ditengarai di utara sudah mulai hujan. Bahkan di Aceh sudah ada yang banjir, di Aceh Selatan," tutupnya.

Reporter: Putu Merta Surya Putra & Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumsel Tak Optimal Padamkan Karhutla, Ini Penyebabnya
Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumsel Tak Optimal Padamkan Karhutla, Ini Penyebabnya

Teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Gunung Arjuno Meluas, Tim Pemadam Kesulitan Hadapi Medan Terjal
Karhutla di Gunung Arjuno Meluas, Tim Pemadam Kesulitan Hadapi Medan Terjal

Sementara BNPB sejak Sabtu (31/8) terus melakukan water boombing dari udara ke lokasi Karhutla Kawasan Gunung Arjuno untuk Wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan

Baca Selengkapnya
Penampakan Langit Biru dan Pelangi di Pekanbaru saat Kabut Asap Hilang Diguyur Hujan
Penampakan Langit Biru dan Pelangi di Pekanbaru saat Kabut Asap Hilang Diguyur Hujan

Saat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.

Baca Selengkapnya
Cerita Tim Karhutla 4 Hari Bahu Membahu Padamkan Kebakaran Lahan
Cerita Tim Karhutla 4 Hari Bahu Membahu Padamkan Kebakaran Lahan

Puluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya
Update Kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Perahu setelah Pemdaman 30 Jam
Update Kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Perahu setelah Pemdaman 30 Jam

kebakaran hutan seluas lima hektar di kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dipastikan sudah padam.

Baca Selengkapnya
Pendakian Bukit Anak Dara Sembalun Ditutup Sementara, Ini Alasannya
Pendakian Bukit Anak Dara Sembalun Ditutup Sementara, Ini Alasannya

Kondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.

Baca Selengkapnya
Pemadaman Gunung Ciremai Kebakaran Terkendala Angin
Pemadaman Gunung Ciremai Kebakaran Terkendala Angin

Laporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Hutan Muncul di Lereng Gunung Semeru
Kebakaran Hutan Muncul di Lereng Gunung Semeru

Asap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.

Baca Selengkapnya
Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Polusi Jakarta Tak Bisa Dilakukan, Ini Penyebabnya
Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Polusi Jakarta Tak Bisa Dilakukan, Ini Penyebabnya

BMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023 untuk melakukan modifikasi cuaca.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Kebakaran TPA Sampah Putri Cempo Solo Tak Kunjung Padam, Gibran Kerahkan Helikopter Water Bombing
Kebakaran TPA Sampah Putri Cempo Solo Tak Kunjung Padam, Gibran Kerahkan Helikopter Water Bombing

Pemadaman dengan mengerahkan helikopter water bombing direncanakan berlangsung hingga esok hari.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya