BNPB Sebut Hanya Hujan yang Bisa Padamkan Karhutla
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, pemerintah mengerahkan ribuan personel untuk menangani Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia. Sejauh ini, dia mengungkapkan, kegiatan dengan penanganan heli water booming tidak begitu efektif.
Doni menerangkan, sebanyak 50 ribu orang disebar ke enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan, Kalimantan Selatan.
"Belum lagi, sejumlah relawan yang secara kelompok ikut terlibat tapi tidak sempat melapor ke pimpinan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," katanya di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur Senin, (23/9).
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Bagaimana cara memadamkan kebakaran TPA Suwung? Helikopter akan beroperasi di Bali sampai kebakaran TPA Suwung betul-betul dinyatakan berakhir dan api padam total,' ujarnya.
-
Apa fokus Anies Baswedan dalam mengatasi karhutla? Saat sesi menjawab pertanyaan terkait kebakatan hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan, Anies menegaskan bahwa harus mengutamakan pencegahan.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Dimana lokasi Api Tak Kunjung Padam? Spot Wisata Api Tak KunjungPadam yang berada di Desa Brata Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini membuat takjub banyak orang.
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
Dia menjelaskan, pemerintah juga telah melibatkan 48 unit helikopter yang dibagi ke enam provinsi. Mereka melakukan berbagai upaya. Diantaranya yakni Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), dan water booming. Kendati, water booming kurang efektif memadamkan titik api.
"Banyak lahan-lahan yang sudah disiram menggunakan helikopter water booming namun secara keseluruhan apinya belum padam," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapan BNPB Bernadus Wisnu Wijaya mengatakan, 4 daerah masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), secara masif. Beberapa upaya pemadaman telah dilakukan, pembuatan hujan buatan, melalui jalur udara maupun pemadaman menggunakan operasi darat.
"Kalau kita lihat masih ada 4 titik yang saat ini krusial. Yakni Jambi, kemudian Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah cukup tinggi. Ditambah Pulau Riau," katanya di Kemenkominfo, Jakarta, Senin (23/9).
Meski demikian, dia mengungkapkan, upaya yang telah dilakukan masih belum optimal untuk mengatasi Karhutla. Wisnu menilai, kebakaran tersebut akan bisa padam total dengan hujan alami.
"Dengan skala kekeringan dan kebakaran hutan yang luas ini, hanya dengan hujan, baru bisa padam total," ungkapnya.
Wisnu yakin musim penghujan akan segera datang. Melihat di beberapa wilayah sudah hujan. Dia berharap, hujan bisa terus bergerak, dan mengarah ke wilayah-wilayah yang masih mengalami Karhutla.
"Saat ini sudah ada spot-spot awan-awan hujan, karena tanpa awan hujan tak mungkin kita buat hujan buatan. Dan saat ini ditengarai di utara sudah mulai hujan. Bahkan di Aceh sudah ada yang banjir, di Aceh Selatan," tutupnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra & Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaSementara BNPB sejak Sabtu (31/8) terus melakukan water boombing dari udara ke lokasi Karhutla Kawasan Gunung Arjuno untuk Wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca Selengkapnyakebakaran hutan seluas lima hektar di kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dipastikan sudah padam.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaBMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023 untuk melakukan modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPemadaman dengan mengerahkan helikopter water bombing direncanakan berlangsung hingga esok hari.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca Selengkapnya