BNPB sebut kawasan Gunung Lio masuk zona merah rawan longsor
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan Gunung Lio, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masuk dalam zona merah lawan longsor. Pada insiden longsor Kamis (22/2) kemarin, titik longsor sendiri terjadi di hutan produksi milik perhutani BKPH Salem, Petak 26 RPH Babakan. Di lokasi itu kondisi perbukitan lereng agak curam.
"Berdasarkan peta potensi rawan longsor se-Indonesia daerah ini masuk dalam potensi rawan longsor. Kalau ada curah hujan di atas normal potensi longsornya tinggi," katanya di Ruang Pusdalops BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (23/2).
Dia menambahkan, dua minggu sebelum kejadian, terjadi hujan deras yang ditandai dengan tanda-tanda longsor. Yakni, terdapat air yang meresap dan mengendap di lereng gunung Lio. Sehingga pada Kamis pagi pukul 08.45 terjadi longsor.
-
Kapan longsor terjadi? Peristiwa tanah longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.50 WITA.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kenapa longsor terjadi? Kondisi rumah korban rusak parah dan terlihat pohon-pohon besar yang terbawa longsoran.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan longsor terjadi di Kampung Rampung Ara? Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB subuh.
-
Dimana tanda-tanda tanah longsor terlihat? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
"Luas longsornya 16,8 hektar, panjang longsoran dari mahkota longsor sampai titik terakhir sekitar 1 kilometer, lebar longsor di atas yang mahkota longsor 120 meter, sementara lebar bagian bawah 240 meter dengan ketebalan 5-20 meter perkiraan 1,5 juta meter kubik," jelasnya.
Dia menambahkan, kejadian ini murni bencana alam dan tak berkaitan dengan illegal loging dan konversi alam.
"Tidak ada permukiman di sepanjang lintasan longsor, dan ini murni bencana alam jadi tidak ada kaitannya ilegal loging, konversi alam. Jadi yang perlu dipahami hutan yang bagus bisa terjadi longsor. Apalagi kalau daerah hutan daerah resapan air berubah menjadi permukiman maka potensi longsornya semakin tinggi," terang Sutopo.
Kemudian, dari segi material geologinya kemiringan lereng bukit tersebut terjal. Ditambah bantuan napal yang cenderung lebih mudah pecah. Sehingga, saat hujan ada retakan-retakan air mengisi pori-pori tanah. Sehingga saat sampai pada batuan napal yang kedap air, akan menjadi bidang peluncur dan meluncur menyebabkan longsor. Artinya secara alam wilayah ini rawan longsor.
"Batuan penyusun geologinya adalah batuan napal sebagai bidang penggelincir, bagian atas ada tanah liat tapi gembur," jelasnya.
Rata-rata akibat longsor ini, masyarakat yang menjadi korban adalah para warga yang sedang bertani.
"Kedua pengemudi kendaraan yang sedang melintas dan tersapu longsor dan menjadi korban," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaBNPB mengimbau warga dan pihak pemerintah daerah setempat menindaklanjuti hasil analisa cuaca tersebut .
Baca SelengkapnyaPengunjung diimbau selalu waspada dan berhati-hati terutama saat terjadi hujan deras karena lautan pasir biasa terbawa saat hujan turun.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Baca Selengkapnya