Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPB sebut kawasan Gunung Lio masuk zona merah rawan longsor

BNPB sebut kawasan Gunung Lio masuk zona merah rawan longsor Longsor di Brebes. ©2018 Aji Santoso/via REUTERS

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan Gunung Lio, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masuk dalam zona merah lawan longsor. Pada insiden longsor Kamis (22/2) kemarin, titik longsor sendiri terjadi di hutan produksi milik perhutani BKPH Salem, Petak 26 RPH Babakan. Di lokasi itu kondisi perbukitan lereng agak curam.

"Berdasarkan peta potensi rawan longsor se-Indonesia daerah ini masuk dalam potensi rawan longsor. Kalau ada curah hujan di atas normal potensi longsornya tinggi," katanya di Ruang Pusdalops BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (23/2).

Dia menambahkan, dua minggu sebelum kejadian, terjadi hujan deras yang ditandai dengan tanda-tanda longsor. Yakni, terdapat air yang meresap dan mengendap di lereng gunung Lio. Sehingga pada Kamis pagi pukul 08.45 terjadi longsor.

"Luas longsornya 16,8 hektar, panjang longsoran dari mahkota longsor sampai titik terakhir sekitar 1 kilometer, lebar longsor di atas yang mahkota longsor 120 meter, sementara lebar bagian bawah 240 meter dengan ketebalan 5-20 meter perkiraan 1,5 juta meter kubik," jelasnya.

Dia menambahkan, kejadian ini murni bencana alam dan tak berkaitan dengan illegal loging dan konversi alam.

"Tidak ada permukiman di sepanjang lintasan longsor, dan ini murni bencana alam jadi tidak ada kaitannya ilegal loging, konversi alam. Jadi yang perlu dipahami hutan yang bagus bisa terjadi longsor. Apalagi kalau daerah hutan daerah resapan air berubah menjadi permukiman maka potensi longsornya semakin tinggi," terang Sutopo.

Kemudian, dari segi material geologinya kemiringan lereng bukit tersebut terjal. Ditambah bantuan napal yang cenderung lebih mudah pecah. Sehingga, saat hujan ada retakan-retakan air mengisi pori-pori tanah. Sehingga saat sampai pada batuan napal yang kedap air, akan menjadi bidang peluncur dan meluncur menyebabkan longsor. Artinya secara alam wilayah ini rawan longsor.

"Batuan penyusun geologinya adalah batuan napal sebagai bidang penggelincir, bagian atas ada tanah liat tapi gembur," jelasnya.

Rata-rata akibat longsor ini, masyarakat yang menjadi korban adalah para warga yang sedang bertani.

"Kedua pengemudi kendaraan yang sedang melintas dan tersapu longsor dan menjadi korban," tutupnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah

BMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.

Baca Selengkapnya
Waspada Potensi Banjir Awal Agustus di Indonesia Tengah-Timur
Waspada Potensi Banjir Awal Agustus di Indonesia Tengah-Timur

Indonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus

Baca Selengkapnya
4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu

Baca Selengkapnya
Banjir dan Tanah Longsor Landa Kota Padang, Ini 4 Faktanya
Banjir dan Tanah Longsor Landa Kota Padang, Ini 4 Faktanya

Dilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang

Baca Selengkapnya
Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam
Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam

Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar
BMKG Ungkap Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar

BMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi di Samudera Hindia Barat Sumatera hingga Jumat Pagi
BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi di Samudera Hindia Barat Sumatera hingga Jumat Pagi

waspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini

Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang di Sebagian Wilayah Indonesia
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang di Sebagian Wilayah Indonesia

BMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia

Baca Selengkapnya
Ogan Komering Ulu Sumsel Berstatus Waspada Cuaca Ekstrem
Ogan Komering Ulu Sumsel Berstatus Waspada Cuaca Ekstrem

BNPB mengimbau warga dan pihak pemerintah daerah setempat menindaklanjuti hasil analisa cuaca tersebut .

Baca Selengkapnya
Penjelasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Penyebab 'Lautan' Pasir Gunung Bromo
Penjelasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Penyebab 'Lautan' Pasir Gunung Bromo

Pengunjung diimbau selalu waspada dan berhati-hati terutama saat terjadi hujan deras karena lautan pasir biasa terbawa saat hujan turun.

Baca Selengkapnya
Jaksel dan Jaktim Berpotensi Longsor saat Musim Hujan
Jaksel dan Jaktim Berpotensi Longsor saat Musim Hujan

Pemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.

Baca Selengkapnya