BNPB Sebut Kekeringan Berpotensi Picu Kebakaran Hutan dan Lahan
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Indonesia berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan. Temuan itu disampaikan Kepala BNPB dalam rapat terbatas mengenai antisipasi dampak kekeringan di Istana Negara, Jakarta hari ini.
"Potensi cuaca kering di beberapa wilayah lain dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," kata Doni di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/7).
Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Doni mengungkapkan per 8 Juli 2019, total luas hutan dan lahan yang terbakar mencapai 30.477 hektare. Daerah yang teridentifikasi paling parah berada di Riau dengan total mencapai 27.683 hektar.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
Kemudian, Kalimantan Barat mencapai 2.274 hektare, Sumatera Selatan 236 hektare, Aceh 142 hektare, Kalimantan Timur 53 hektare, Kalimantan Tengah 27 hektare dan Jambi 4 hektare.
"Lima provinsi, Riau, Sumsel, Kalbar, Kalteng, dan Kalsel telah menetapkan status siaga bencana karhutla," katanya.
BNPB, kata Doni, mendorong jajarannya di daerah dan pihak terkait untuk melakukan upaya pencegahan. Semisal, dengan peningkatan kesejahteraan kepada satuan tugas yang bekerja di lapangan, pengembangan potensi ekonomi lokal, pengembangan kapasitas dalam mengelola hutan dan lahan serta pengolahan hasil produksi hutan dan lahan menjadi nilai tambah.
Doni menambahkan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar BNPB segera melakukan persiapan mengatasi karhutla sejak 16 Februari 2018 lalu. "Titik api harus dipadamkan sejak dini," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, lebih dari 1.900 desa yang tersebar di 79 Kabupaten dan tujuh provinsi dilanda kekeringan. Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, desa terdampak paling banyak berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan jumlah 851 desa, selanjutnya Jawa Timur 566 desa, Nusa Tenggara Barat 302, Jawa Tengah 147, DI Yogyakarta 78, Jawa Barat 42 dan Bali 25.
"Total desa terdampak kekeringan tersebut berjumlah 1.969 desa," kata Doni dalam rapat terbatas mengenai antisipasi dampak kekeringan di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/7/2019).
Demi mengantisipasi dampak dari bencana kekeringan, kata Doni, pihaknya telah melakukan beberapa strategi penanganan dengan cara menyiapkan suplai air bersih. Hal itu diejawantahkan dengan langkah konkret seperti menambah mobil tangki, hidran umum dan sumur bor.
Selain itu, tutur Doni, BNPB akan mendukung dengan operasi hujan buatan. "Langkah taktis cepat yang dilakukan oleh BPBD yaitu distribusi air bersih kepada warga," paparnya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem melanda Kota Pekanbaru, Riau. Suhu rata-rata di kota tersebut mencapai 38 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo mencapai 989 Hektare.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang menyebabkan warga puluhan desa di Trenggalek krisis air bersih. Tidak hanya itu, dalam hitungan bulan sudah terjadi 32 kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Sabtu (26/8) terpantau 3 titik Api di atas Bukit Budug Asu, dan meluas ke Curah Sriti dan Bukit Lincing.
Baca SelengkapnyaSementara BNPB sejak Sabtu (31/8) terus melakukan water boombing dari udara ke lokasi Karhutla Kawasan Gunung Arjuno untuk Wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan
Baca Selengkapnya