BNPB Turunkan Tim untuk Kaji Penyebab Banjir di Kalteng
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto mengatakan pihaknya segera menurunkan tim untuk mengkaji penyebab banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam peninjauan ke lapangan secara singkat BNPB telah berdialog penyebab banjir mulai dari curah hujan tinggi, hunian warga yang sejajar bahkan lebih rendah dari sungai, hingga kemungkinan kerusakan di daerah hulu, kata Suharyanto di Palangka Raya, Minggu (21/11).
"Dan mungkin, ini masih mungkin, kerusakan lingkungan di hulu, ini tidak bisa diputuskan atau dinyatakan sekarang, akan dibuat kajian secara komprehensif dari pemerintah daerah dan dari BNPB akan menurunkan tim untuk mengetahui secara pasti apa penyebabnya," tambah dia.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Kenapa kekeringan di Jateng tahun ini diprediksi tidak separah tahun lalu? Meski begitu, BMKG memperkirakan musim kemarau pada tahun 2024 tidak sebesar tahun 2023. Hal ini dikarenakan tahun 2023 akan terjadi El Niño, namun pada tahun 2024 tidak akan terjadi El Niño.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
Kemudian ia mengatakan, dari hasil analisa tersebut akan dirumuskan langkah-langkah yang tepat dan komprehensif dengan sasaran jangka menengah minimal 2022 akhir, tidak lagi terjadi banjir seperti ini.
"Kenapa di akhir 2022, karena diperkirakan curah hujannya sama seperti di penghujung 2021 ini," jelasnya.
Ia menegaskan untuk tim penanganan terdampak banjir sudah masuk dan turun ke lapangan, baik TNI, Polri maupun BNPB dan lainnya sudah melakukan penanganan membantu masyarakat.
"Untuk tim yang akan melihat penyebabnya ini akan diturunkan secepat mungkin, setelah surut akan terus memantau dan mengumpulkan keterangan, sehingga penyebabnya akan diketahui secara pasti," jelasnya di sela peninjauan banjir dan masyarakat di tempat pengungsian.
Sementara itu berdasarkan tinjauan di lapangan, Kepala BNPB menyebut penanganan banjir maupun langkah-langkah jangka pendek yang diperlukan sudah dilakukan dengan baik.
"Kita lihat bersama hal-hal yang harus diadakan sudah tersedia, sudah ada posko, data-data sudah cukup lengkap, hingga dapur umum dengan menu yang cukup baik," ungkapnya.
Selain itu ia meminta agar tidak adanya saling menyalahkan, sehingga semua dapat bersatu padu dalam upaya penanggulangan banjir saat ini maupun mencegahnya agar tidak kembali terulang di masa mendatang.
Dalam rangkaian peninjauan ke lapangan tersebut, selain Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, juga turut mendampingi Penjabat Sekda Kalteng Nuryakin, serta pihak terkait lainnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan, ada sejumlah penyebab yang memicu cuaca ekstrem selama periode persebut.
Baca SelengkapnyaPada periode puncak musim hujan November – Desember 2024 diprakirakan terjadi yang antaranya di Sumatera, Pulau Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaSesuai jadwal yang disusun, operasi rekayasa cuaca tersebut akan berakhir pada Rabu 29 Mei.
Baca SelengkapnyaSaat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali alam kategori lemah.
Baca SelengkapnyaSejumlah daerah di Banyumas langganan alami kekeringan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan ancaman rob akan terjadi dalam rentang waktu tanggal 19-23 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca Selengkapnya