BNPT beberkan penyebab Juhanda nekat lakukan teror bom di gereja
Merdeka.com - Pelaku teror di Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur merupakan residivis kasus bom buku. Setelah bebas Juhanda dianggap tidak lagi berbahaya. Namun ada faktor membuat paham radikalnya kembali muncul.
Direktur Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Hamidin mengatakan pengawasan sudah dilakukan sejak dalam tahanan. Hasilnya tak ditemukan potensi Juhanda akan mengulangi aksinya.
"Sebenarnya pelaku di Samarinda sudah tidak dianggap orang berbahaya lagi. Tapi ada faktor lain yang kita lupa perhitungkan bahwa radikalisme itu tidak hanya karena ajaran, bisa karena faktor ekonomi," ujarnya di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa kerusuhan terjadi di Oudja dan Jerada? Kerusuhan ini adalah bagian dari rangkaian insiden yang terkait dengan ketegangan komunitas Yahudi dan Arab. Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
Lebih lanjut dia mengatakan, salah satu faktor yang menjadikan pelaku bom di Samarinda kembali menebar teror di Tanah Air karena merasa sudah tidak diterima kembali oleh lingkungannya.
"Begitu dia bebas, dia menerima stigma jelek. Dikucilkan oleh lingkungannya, dikucilkan oleh keluarganya. Saya kira sulit membaca paham orang itu, tidak perkara mudah, ada orang lain yang mempengaruhi," tuturnya.
Hamidin menolak jika dikatakan aparat kecolongan. "Anda harus paham bahwa Indonesia sekarang pada posisi penting dalam penanganan terorisme dunia. Indonesia sekarang menjadi dewan pengawas CTC (Counter Terrorism Center). Tidak ada istilah kecolongan," tegasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca SelengkapnyaPendataan harus segera dilakukan untuk mengetahui jumlah narapidana anggota JI yang memenuhi syarat
Baca SelengkapnyaJumhur pernah menjadi narapidana kasus penyebaran berita hoaks.
Baca SelengkapnyaDiberitakan sebelumnya, petugas penjagaan di Rumdin Kapolri terluka di bagian bibir akibat diserang oleh seorang pria inisial JPP pada Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca Selengkapnya