BNPT Bentuk Gugus Tugas Pemuka Agama Cegah Penyebaran Paham Radikal Terorisme
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) membentuk 'Gugus Tugas Pemuka Agama Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme'. Gugus tugas ini melibatkan para pemuka agama moderat.
"Gugus tugas pemuka agama merupakan bentuk dari sinergitas BNPT bersama dengan tokoh-tokoh agama yang ada di seluruh Indonesia. Sinergi ini penting untuk mengupayakan moderasi beragama dalam melawan upaya radikalisasi yang mengarah pada intoleransi dan terorisme di masyarakat," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dalam keterangannya Jumat (27/11).
Boy berharap dengan peran serta alim ulama dan para tokoh agama dapat memberikan pencerahan kepada seluruh umat. Menurutnya, gugus tugas pemuka agama berada di garda terdepan dalam meluruskan pemahaman-pemahaman keliru.
-
Apa yang diharapka dari doa agar anak cerdas dan penurut? Doa ini tidak hanya berfokus pada kecerdasan, tetapi juga penurutan anak terhadap ajaran yang baik. Orangtua berdoa agar menjadi bagian dari kelompok yang mencari ilmu dan berbuat kebajikan, serta menjauhkan diri dari kejelekan.
-
Siapa yang berdoa untuk anak berbakti? Allahumma barikliy fii awladiy, wa la tadhurruhum, wa waf fiqhum li tho’atik, war zuqniy birrohum
-
Siapa yang bisa membantu anak betah di pesantren? Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan oleh orang tua dan pihak pesantren untuk membantu anak beradaptasi dan merasa lebih diterima di pesantren.
-
Siapa yang bisa berdoa meluluhkan hati anak? Doa meluluhkan hari anak dari jarak jauh bisa diamalkan oleh para orang tua.
-
Siapa yang mengajak untuk berdoa? Dilansir dari liputan6.com, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengajak para masyarakat Muslim untuk mengamalkan doa qunut nazilah sebagai doa Palestina untuk mendoakan saudara-saudara kita di masa yang sulit.
-
Siapa saja yang bisa mendoakan anak? Doa untuk anak agar sholeh adalah hal penting yang wajib diketahui oleh orang tua.
"Sehingga informasi seolah-olah ada pihak tertentu sedang menyampaikan atas nama agama ini dapat diluruskan," tutur mantan Kapolda Papua itu.
Boy menyebut tokoh-tokoh agamalah yang dapat meluruskan hal ini karena mereka adalah ahlinya. Ia menyebut tokoh lintas agama juga turut ikut serta agar pihak-pihak tertentu yang berkeinginan mengadu domba dan melakukan provokasi antar umat ini bisa diredam juga.
"Karena seperti yang kita tahu radikal intoleran dan radikal terorisme merupakan permasalahan global di seluruh dunia, dan Indonesia tidak lepas dari permasalahan itu. Ada pihak-pihak tertentu yang melakukan aktivitas yang mengarah kepada radikal intoleran ini dan berusaha kita tanggulangi," ucap Boy.
Boy mengungkapkan bahwa ini adalah perjuangan negara, dalam hal ini BNPT mengajak peran serta tokoh-tokoh agama. Karena acapkali ada pihak-pihak yang menggunakan simbol atau semboyan agama yang seolah-olah mereka sedang melakukan sebuah misi atas nama agama. Makanya tentu apa yang disampaikan oleh tokoh-tokoh agama ini sangat penting.
"Masyarakat kita harapkan jangan mudah percaya dengan pihak-pihak tertentu yang mengajak untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, bertentangan dengan nilai-nilai hukum positif negara," tukasnya.
Ketua Umum LPOI/LPOK Said Aqil Siradj menyampaiakan bahwa pengukuhan gugus tugas pemuka agama yang dilakukan hari ini sebenarnya adalah formalitas. Ia menyebut walaupun ada atau tidak ada pengukuhan, sudah merupakan kewajiban bagi ulama dan para tokoh agama untuk menghadapi radikalisme ini.
"Jadi pengukuhan ini sendiri bisa dibilang sebagai penyempurnaan langkah-langkah dalam menjalankan kewajibannya ini bagi ormas masing-masing. Karena kalau kami dari NU sendiri sejak dulu sudah melakukan beberapa hal, ketika terjadi intoleransi kami pasti bersikap," tandasnya.
Berikut Ormas-Ormas yang tergabung dalam 'Gugus Tugas Pemuka Agama dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme'"
Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Sarekat Islam Indonesia, Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Al Washliyah, Nahdlatul Wathan Darud Da’wah wal Irsyad (DDI), Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia (IKADI).
Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI), Ketua Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mutabarah al-Nahdliyyah (JATMAN), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN). (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaModerasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaDeretan ulama dan kiai menempati berbagai posisi dalam struktur TKN Prabowo-Gibran seperti Dewan Pembina, Pengarah dan Penasihat.
Baca Selengkapnya