Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPT Kesulitan Verifikasi WNI Eks Simpatisan ISIS di Suriah

BNPT Kesulitan Verifikasi WNI Eks Simpatisan ISIS di Suriah Irjen Suhardi Alius. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - BNPT mengaku kesulitan untuk memverifikasi keberadaan WNI eks ISIS di wilayah Suriah. Ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT, Suhardi Alius.

"Jadi itu informasi masih mentahan, masih belum kita verifikasi. Kita perlu identifikasi," beber Suhardi Alius di Gedung BUMN, Jakarta, Jumat (7/2).

Kesulitan pihaknya untuk memverifikasi dikarenakan ada banyak penguasa di sana. Perlu diketahui, kata dia wilayah Suriah dikuasai beberapa aktor, seperti Otoritas Suriah, Pasukan Demokratis Suriah atau SDF dan pasukan Kurdistan.

"Mereka (kombatan eks ISIS) tersebar di tiga kamp, yaitu Al Roj, Al Hol, dan Ainnisa," kata Suhardi.

Menurut dia, selama ini informasi yang BNPT dapat hanya dari komunitas intelijen internasional maupun organisasi nonpemerintah.

"Jadi dengan segitu banyak otoritasnya kita gak bisa masuk. Kami minta bantuan teman-teman. Kemarin juga kami minta bantuan juga dari intelijen Abu Dhabi,"jelas dia.

Dari data intelijen tersebut, Suhardi juga menerangkan bahwa ia mendapatkan informasi bahwa sebanyak 11 WNI telah bergeser dari wilayah Suriah ke Afghanistan.

"Itu kita dapatkan dari mencari informasi," beber dia.

Negara Wajib Pulangkan Anak-anak Eks Kombatan ISIS

Perdebatan rencana pemulangan WNI eks ISIS dari Suriah ke Indonesia terus berkecamuk. Beberapa pihak menunjuk sikap saling oposisi akan wacana ini.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT, Suhardi Alius mengaku memerlukan pendalaman yang panjang ihwal rencana ini. Mengingat pihaknya perlu mendengarkan berbagai pihak untuk bisa mengeksekusi suatu keputusan.

Di tinjau dari hukum internasional, menurut Andhika Chrisnayudhanto sebagai Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, tidak disebut secara spesifik dalam hukum humanitarian internasional ihwal pemulangan eks teroris ke tempat asalnya.

"Kalau dilihat dari hukum humanitarian internasional mungkin kalau dari segi jumlah itu mayoritas perempuan dan anak-anak," kata dia di Gedung BUMN, Jakarta, Jumat (7/2).

Mengacu pada hukum tersebut, lanjut Andhika maka jika anak-anak direkrut dalam sebuah peperangan posisi mereka adalah seorang korban.

"Sehingga kalau kita lihat sendiri bahwa anak-anak ini dia sebagai victim. Jadi ada kewajiban bagi negara-negara harus memberikan perlindungan," jelas dia.

Reporter: Yopi Makdori (Liputan6.com)

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenag Kesulitan Deteksi 20 Warga Makassar Dipulangkan dari Arab Saudi
Kemenag Kesulitan Deteksi 20 Warga Makassar Dipulangkan dari Arab Saudi

Kemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.

Baca Selengkapnya
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso

Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).

Baca Selengkapnya
Hari-Hari Mencekam WNI Terjebak di Tengah Konflik Suriah: Tak Pernah Sepi Rentetan Tembakan hingga Dentuman Bom
Hari-Hari Mencekam WNI Terjebak di Tengah Konflik Suriah: Tak Pernah Sepi Rentetan Tembakan hingga Dentuman Bom

Cawi, Eli Susanti dan Rohayati, tiga warga negara Indonesia asal Indramayu, Jawa Barat semula dijanjikan pekerjaan di berbagai negara, bukan ke Suriah.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial

Ajakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab

Baca Selengkapnya
PPLN Kuala Lumpur Buka Suara soal Dugaan WNI Dipersulit Daftar DPT
PPLN Kuala Lumpur Buka Suara soal Dugaan WNI Dipersulit Daftar DPT

Jika juga tak terdaftar, para WNI diminta untuk mendaftar melalui situsĀ ppln.co.id.

Baca Selengkapnya
4 Pelaku Pedofil dan 16 Buronan Interpol Coba Masuk Bali
4 Pelaku Pedofil dan 16 Buronan Interpol Coba Masuk Bali

Kantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.

Baca Selengkapnya
Buntut Ramai Kasus Al-Zaytun, BNPT Minta NII Masuk Daftar Organisasi Teror
Buntut Ramai Kasus Al-Zaytun, BNPT Minta NII Masuk Daftar Organisasi Teror

BNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
60 Ribu Pemilih Potensial di Bandung Belum Memilili E-KTP
60 Ribu Pemilih Potensial di Bandung Belum Memilili E-KTP

Pemilih potensial tersebut rata-rata akan menginjak usia 17 tahun pada 14 Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun

Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya