BNPT: Mahasiswa dan Generasi Muda Rentan Terpapar Radikal
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan bahwa mahasiswa dan generasi muda pada umumnya termasuk dalam kategori kelompok yang rentan terpapar paham radikal terorisme. BNPT menyebut mahasiswa dan generasi muda rentan terpapar paham radikal lantaran senang dengan hal dan tantangan baru sehingga nilai wawasan kebangsaannya masih proses pematangan.
"Mahasiswa potensial terpapar paham radikal terorisme, terutama generasi milenial dan generasi z karena mereka ini kan masih tumbuh dan berkembang, nilai-nilai wawasan kebangsaannya masih proses pematangan, mereka senang hal-hal yang baru, tantangan yang baru," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid dalam keterangan di Jakarta, Rabu (26/1).
Nurwakhid menjelaskan bahwa sikap eksklusif dan intoleran adalah watak dasar dari radikalisme yang menjiwai semua aksi terorisme. Semua pelaku teror pasti berpaham radikal, meskipun tidak semua individu atau kelompok yang berpaham radikal serta merta akan menjadi terorisme.
-
Apa yang membuat anak muda heran? 'Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak,' ucap pemuda tersebut keheranan.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Bagaimana remaja menghadapi masa peralihan? Remaja sering menghadapi kesulitan dalam mengatasi masalah yang muncul selama masa peralihan mereka. Mereka mungkin merasa bingung dan tidak yakin tentang identitas mereka atau mengalami tekanan dari teman sebaya dan lingkungan sosial mereka.
-
Kenapa BPIP butuh anak muda? “Jadi kalau dibilang Indonesia butuh anak muda, alasan pertama karena negeri ini, negerinya anak muda. Aku yakin tidak akan ada satu kejadianpun yang membentuk negeri ini kalau bukan karena tangan kalian,“ terang Najwa.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Apa penyakit yang dialami oleh anak muda semakin meningkat? 'Memang benar bahwa stroke dan penyakit jantung saat ini masih menjadi penyebab utama penyakit tidak menular di Indonesia,' ungkap dokter spesialis neurologi David Pangeran dari RSUI. Dalam praktiknya, ia juga sering menjumpai kasus anak muda yang terkena stroke dan penyakit jantung. 'Tren anak muda yang mengalami stroke dan penyakit jantung semakin meningkat.'
Dia bahkan menyebut BNPT melakukan pretest potensi radikalisasi dalam waktu lima menit kepada mahasiswa.
Dia memberikan pertanyaan yang seringkali digunakan kelompok radikal dalam mendoktrin generasi muda, semisal, dikotomi hukum negara dan agama. Dari simulasi tersebut sangat mengejutkan karena didapati ada mahasiswa yang memiliki pemahaman takfiri.
Menyikapi hal tersebut, mantan Kabagbanops Densus 88 Polri ini berpendapat bahwa mahasiswa sangat rentan disusupi paham radikal karena masih memiliki kontrol emosi yang labil yang sangat berpotensi untuk dilakukan radikalisasi.
"Bayangkan saja kalau mereka selalu rutin mendengar dan melihat konten-konten di dunia maya tentang pemahaman radikal, itu akan tertanam dari pikiran dan alam bawah sadar nya,” kata dia saat berbicara sebagai narasumber pada Seminar Membangun Harmonisasi Nilai-Nilai Berbangsa dan Bernegara pada Generasi Milenial di Jakarta, Selasa (25/1/).
Menurut dia, ideologi radikal terorisme tidak bisa dilihat tetapi hanya bisa dirasakan. Paham ini sangat berbahaya seperti virus yang potensial pada setiap individu manusia.
"Terorisme tidak ada kaitannya dengan agama apa pun karena tidak ada satu agama pun yang membenarkan semua tindakannya, namun ia terkait dengan pemahaman dan cara beragama yang salah dan menyimpang dari oknum umat beragama,” ujar dia.
Setelah mempraktikkan cara indoktrinasi kelompok radikal terorisme, Nurwakhid juga melakukan vaksinasi paham radikal terorisme dengan cara melakukan rehabilitasi ideologis. Pancasila, lanjutnya, merupakan vaksin ideologi terbaik dalam melakukan moderasi kebangsaan dan keagamaan untuk menangkal virus radikalisme.
"Setelah mereka merasakan sudah tersusupi paham itu, baru kita berikan vaksinasi pembangunan wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan sebagai vaksin ideologi," tutur mantan Wakil Komandan Resimen Taruna (Wadanmentar) Akpol ini.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaMilenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBangbang menegaskan, BNPT terus mendukung kaderisasi kepemimpinan yang menyasar perempuan dan anak sebagai upaya perdamaian
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca Selengkapnya