BNPT minta masyarakat tak lemahkan Densus 88 dalam kasus Siyono
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Irjen Pol Tito Karnavian membantah jika penanganan terorisme oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri dibiayai oleh negara asing. Namun dia tak menampik jika Densus 88 selama ini menjalani pelatihan di negara asing.
"Enggak ada pembiayaan asing dalam penanganan terorisme. Kalau pelatihan Densus 88 di luar negeri memang ada. Karena ada beberapa negara lain yang lebih berpengalaman," ujar Tito usai acara diskusi pencegahan paham radikal terorisme dan ISIS di Lorin Solo Hotel, Kamis (31/3).
Terkait kasus kematian terduga teroris asal Klaten, Siyono, Tito berharap agar masyarakat tidak melemahkan peran Densus 88 melalui kasus tersebut.
-
Siapa yang menangani kasus Tiko? 'Kasusnya saat ini ditangani oleh Polres Metro Jaksel yang masih dalam tahap pendalaman,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (29/7).
-
Bagaimana Briptu Tiara berpidato di Turki? Berpidato bahasa Turki Mengagumkan, Tiara berpidato dalam bahasa Turki.
-
Apa yang dikritik Tito tentang APBD Mimika? Tito menyebut, tak ada kemajuan di Mimika, lantaran belanja APBD yang dilakukan Pemda Mimika tak efektif dan efisien.
-
Siapa yang menegur Tito Karnavian? Anggota Komisi II DPR fraksi Golkar, Taufan Pawe menegur Menteri Tito karena saat dia akan memberikan pandangan.
-
Kenapa Tito kritik keras Pemkab Mimika? 'Di Papua, Mimika. APBD hampir Rp7 atau 8 triliun untuk 200 ribu orang. Tapi ya kemajuan enggak banyak terjadi. Belanjanya enggak efektif dan efisien,' kata Tito, dalam acara Musrenbangnas Bappenas, di JCC, Senayan, Jakarta, di kutip Selasa (7/5). Tito menyebut, tak ada kemajuan di Mimika, lantaran belanja APBD yang dilakukan Pemda Mimika tak efektif dan efisien.
-
Bagaimana Taufan menegur Tito? 'Izin Pak, mohon diperhatikan Pak Menteri, kami ini lagi pendalaman. Kalau Pak Menteri bicara saya bicara bagaimana bisa, Pak?' ujar Taufa.
"Tolong jangan melihat kasus per kasus. Masyarakat jangan melemahkan peran Densus 88 melalui kasus tersebut. Pemberantasan terorisme tak bisa dilemahkan dengan kasus-kasus seperti itu," tandasnya.
Tito yang pernah menjadi Kepala Densus 88 mengaku sangat mengetahui para personelnya. Menurut dia, Densus 88 sudah bekerja sekuat tenaga untuk menangani kasus teror di tanah air.
"Polisi masih membutuhkan dukungan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penindakan atas kasus terorisme. Jangan sampai ada pelemahan, nanti terorisnya malah yang akan menari-nari," ucapnya.
Sementara itu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Hasyim Muzadi meminta agar polisi memberikan penjelasan mengenai kematian Siyono, warga Klaten yang tewas setelah ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Saya khawatir kasus Siyono akan memberikan dampak buruk bagi upaya pencegahan terorisme. Kepala Densus 88 sebagai penanggung jawab operasi harus transparan, harus ada penjelasan terkait kematian Siyono," kata Hasyim Muzadi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan tidak ada impunitas bagi anggota TNI yang melakukan tindak pidana.
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaAswin menegaskan kerja Densus 88 dalam menangkap tersangka teroris bukan berdasarkan isu melainkan alat buktii.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaIa juga melontarkan pernyataan menarik. Yudo mengaku bahwa tak ingin satuan TNI diremehkan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaGerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.
Baca SelengkapnyaSumedana menegaskan permasalahan penguntitan tersebut telah diselesaikan
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya sudah menurunkan beberapa berita atau informasi yang dianggap hoaks atau tidak benar.
Baca SelengkapnyaInstruksi ini disampaikan kepada Koramil, Pos Angkatan Laut, Pos Angkatan Udara sampai ke satuan tingkat tinggi.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Panglima Yudo juga mengingatkan pihak lain jangan meremehkan TNI.
Baca Selengkapnya