BNPT nilai Kepulauan Riau rentan jadi pintu masuk teroris
Merdeka.com - Radikalisme, dan terorisme adalah ancaman bagi masyarakat. Indonesia sebagai negara dengan begitu banyak pulau-pulau dan suku bangsa, dan banyak pemahaman dinilai rentan disusupi paham-paham radikal.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat kawasan perbatasan yang selama ini menjadi pintu keluar masuk teroris, terutama pelaku Foreign Terrorist Fighters (FTF) atau orang asing yang melakukan aksi terorisme di Indonesia.
"Kepulauan Riau ini rentan. Kenapa Kepri ini rentan? Karena kondisi geografisnya, 96 persen daerahnya perairan, hanya 4 persen daratan. Berapa banyak jalur perairan yang bisa digunakan orang untuk berlalu lalang, keluar masuk dari sini, infiltrasinya, dinamikanya luar biasa," kata Komjen Suhardi Alius dalam keterangannya, Jumat (23/2).
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa terorisme jadi ancaman besar untuk Indonesia Emas 2045? Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera. Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kenapa Ras di Indonesia begitu beragam? Beragam ras di Indonesia ini menjadikan Tanah Air memiliki beraneka ragam suku bangsa, agama dan budaya.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
Kepala BNPT ini memberi arahan di hadapan ratusan personel Kepolisan Daerah (Polda) Kepri tentang Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme di Markas Polda Kepri, Batam, kemarin.
Mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas ini mengatakan, dengan melihat kondisi geografis wilayah Polda Kepri ini maka ancaman terorisme di Indonesia tidak hanya berasal dari teroris lokal. Kembalinya WNI dari Timur Tengah yang bergabung dengan ISIS juga harus mendapat perhatian serius di wilayan ini.
"Penanganan WNI dari Timur Tengah, khususnya yang pulang dari ISIS harus lebih ketat dan super selektif. Pasalnya mereka akan sangat berbahaya bila sampai lepas ke masyarakat dan tidak terdeteksi keberadaannya jika mereka balik ke Indonesia melalui wilayah ini. Ini yang harus diwaspadai," jelasnya.
Melihat fonomena itu, mantan Kabareskrim Polri ini, menekankan mengenai tingginya peran dari kepolisian dalam menanggulangi hal semacam ini. Kepolisian dalam hal ini jajaran personel dari Polda Kepri dituntut untuk selalu siap untuk mengontrol terhadap tekanan yang ada.
"Polisi itu bukan pekerjaan enak, kita ini bertugas untuk mengurus limbah-limbah sistem. Begitu banyak yang harus diurus kepolisian, banyak godaan, moral dan integritas harus tinggi. Jangan karena ada godaan sedikit integritas langsung hilang, apalagi di Kepri ini yang notabene nya banyak sekali kesempatan untuk itu," ujar alumni Akpol tahun 1985 ini
Untuk itu mantan Kapolda Jawa Barat ini juga menuntut peran dari para atasan yang mengawakinya. Atasan harus bisa memberikan contoh dan dukungan yang benar untuk anggotanya karena anggota itu juga akan menilai pimpinannya
"Para pimpinan harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anggotanya. Harus bisa menaikan moril dari anggota. Peran signifikan dari para pimpinan sangat dibutuhkan, jangan malah menjadi contoh buruk bagi anggotanya," tegasnya.
Untuk itu dia juga menekankan mengenai pentingnya wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme. Hal tersebut diperlukan karena aparat kepolisian tidak menutup kemungkinan juga dapat terpapar paham radikalisme.
"Teman-teman dari kepolisian jangan merasa hebat juga, jangan mentang-mentang kita ini polisi lalu kita tidak akan terpapar. Saat saya menjadi Kapolres Depok saya punya anggota untuk ditugaskan berangkat ke Aceh, saat balik malah jadi teroris," ungkap mantan Wakapolda Metro Jaya ini.
Di akhir paparanya, mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini mengungkapkan harapannya bahwa dengan diadakannya arahan ini para personel Polda Kepri bisa mengambil ilmu, dan pelajaran, serta semakin memantapkan diri. Tidak hanya untuk menanggulangi terorisme, tetapi juga terkait banyak masalah yang akan terjadi.
"Kita harapkan dengan arahan ini para anggota Polda Kepri nantinya dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat, kita sudah beritahu cara-cara identifikasi dan metode yang bisa kita gunakan dalam menanggulangi radikalisme, dan kita harapkan juga bisa menjadi guidance untuk masyarakat," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit menyoroti kerawanan wilayah perbatasan Indonesia dalam rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen, Senin (10/7).
Baca SelengkapnyaAgus menilai pemerintah melalui kebijakan strategis perlu menyelesaikan RUU Perampasan Aset.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca Selengkapnya