BNPT: Pesantren punya peran strategis menanggulangi paham radikal
Merdeka.com - Pesantren memiliki peran yang cukup strategis sebagai tulang punggung dalam pembangunan bangsa. Karena di pesantrenlah anak-anak baik dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi mendapat ilmu pendidikan agama dan nasional yang komprehensif termasuk dalam hal menanggulangi paham radikal.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius saat menjadi pembicara pada acara Halaqoh Nasional Ulama Pesantren dan Cendikiawan dengan mengambil tema 'Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara' di Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Depok, Kamis (29/9).
"Pesantren memiliki peran yang sangat strategis dalam menanggulangi paham radikal yang mengancam masyarakat, termasuk generasi muda yang belajar baik di tingkat sekolah maupun universitas. Ini merupakan sebuah tantangan bagi kita semua, karena bagaimanapun anak-anak bangsa adalah tanggung jawab kita bersama," kata Suhardi Alius.
-
Apa pesan Ganjar untuk santri? Ganjar berpesan, selain belajar dan berdoa, para santri diminta tak melupakan restu dari orang tua masing-masing.
-
Kata motivasi santri apa yang menekankan pentingnya belajar? “Belajar itu memang melelahkan namun lebih lelah nanti jikalau kamu saat ini tidak belajar.“
-
Bagaimana cara menumbuhkan toleransi antar warga? Salah satu cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari adalah saling berkunjung di masyarakat.
-
Kenapa Sudirman mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban? Ia pun mengajak semua pihak untuk menegakkan pedoman hidup masyarakat Sulsel yakni Sipakatau dan sipakalebbi. Ia juga menegaskan mengedepankan sopan santun menjalani tahapan Pilgub Sulsel.'Kami berharap kepada seluruh teman-teman selama proses ini untuk menjaga ketertiban menjaga sipakatau atau sipakalebbi. Karena kami andalan hati mengadakan sopan santun sebagai karakter untuk Sulsel maju yang berkarakter,' ucapnya.
-
Kenapa penting menjaga semangat Sumpah Pemuda? Hari Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap 28 Oktober merupakan momen bersejarah yang mengingatkan kita akan semangat perjuangan generasi muda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menyatukan bangsa.
-
Bagaimana cara meningkatkan rasa solidaritas? Berbagi takjil bisa dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai rezeki lebih di bulan Ramadan dan ingin berbagi. Biasanya, mereka termotivasi oleh suatu hal yang dapat meningkatkan rasa solidaritas mereka terhadap sesama.
Mantan Kabareskrim Mabes Polri ini mengakui bahwa propaganda yang dilancarkan kelompok radikal sudah sangat masif dan terjadi di berbagai aspek. Oleh karenanya upaya penanggulangan bahwa radikalisme dan terorisme perlu dilakukan secara cepat dan tepat.
"Untuk itu pendidikan yang benar tentang agama dan kebangsaan sebagai kunci utama dalam menghindarkan masyarakat dari propaganda kekerasan yang mengatasnamakan agama," jelas Suhardi.
Suhardi juga meminta kepada para ulama untuk tidak pernah lelah mendidik para santri dan masyarakat dengan semangat persatuan dan kesatuan. Hal ini penting untuk dilakukan karena saat ini paham radikal begitu gencar menggerogoti rasa cinta tanah air masyarakat.
"Jika fenomena ini tidak segera ditangani, maka nasib bangsa kita ke depan akan sama dengan negara-negara yang sedang berkecamuk di Timur Tengah. Jangan sampai hal tersebut terjadi di negara yang kita cintai ini," ujarnya.
Sementara itu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) yang juga sebagai pengasuh Ponpes Al Hikam, Hasyim Muzadi meminta dan mengimbau kepada BNPT agar badan pemerintah yang menangani masalah terorisme ini tidak lepas dari Ulama.
"Karena para ulama selama ini juga serius dalam menjaga bangsa ini dari berbagai ancaman, termasuk masalah radikalisme dan terorisme ini," kata Hasim Muzadi.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) ini menuturkan bahwa pihaknya akan membentuk tim yang terdiri dari sejumlah ulama untuk tampil di berbagai tempat untuk menjaga kepentingan agama dan negara. Misi utamanya adalah mengisi negara dengan agama, bukan menghadapkan agama dengan negara.
"Ulama harus memiliki kemampuan ilmiah yang tinggi di samping pengetahuan agama yang mumpuni, ini dimaksudkan agar para ulama dapat memahami isu-isu kontemporer dan kaitannya dengan kajian keagamaan," tandasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moderasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaMP3I sebagai wadah para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaKalangan santri banyak terdiri atas anak-anak NU sama seperti anak-anak pada umumnya
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaPerundungan, imbuh Ipuk, adalah bagian dari tiga dosa besar pendidikan yang harus dienyahkan.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca Selengkapnya