BNPT sebut ideologi radikal bibit terorisme baru
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan jaringan teroris Al Qaedah Indonesi (Indonesi adalah pengucapan Indonesia dalam bahasa Arab) diperkirakan masih sekitar 50 orang. Mereka terdiri dari sembilan angkatan di Poso dan lima angkatan di Sulawesi Selatan.
"Sembilan angkatan di Poso, lima angkatan di Sulsel. Ya itu kira-kira sendiri, saya juga enggak tahu. Ya sekitar 50 itu masih, itu bukan DPO kan kita belum tahu namanya," ujar Ketua BNPT Ansyaad Mbai di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/10).
Ansyaad pun mengaku pelaku teroris di Solo termasuk jaringan Al Qaedah Indonesi, bukan hanya Santoso, anggota JAT yang melakukan aksi perampokan bank BCA di Palu. Sebab, Jaringan Al Qaedah masuk ke Solo juga dalam menyebarkan ideologi radikal.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang diprioritaskan BNPT? Pemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
-
Siapa yang membentuk BPS-KNP? Pembentukan lembaga penyelenggara pemilu sudah dimulai pada 1946 ketika Presiden Soekarno membentuk Badan Pembaharuan Susunan Komite Nasional Pusat (BPS-KNP), dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1946 tentang Pembaharuan Susunan Komite Nasional Indonesia Pusat (UU No. 12/1946).
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk penyintas? BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Apa itu APBN? Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, yang mencakup penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran, yakni dari 1 Januari hingga 31 Desember.
"Itu yang ditangkap di Solo juga, ya di mana-mana. Itu yang mereka tanamkan paham-paham radikal itu, menamakan negara ini thogut, negara sana kafir," kata dia.
Ansyaad pun mengaku mengetahui alasan Solo dipilih sebagai tempat kondusif bagi teroris untuk melancarkan aksinya. Namun, dia mengatakan masih banyak mentor spiritual yang menyebarkan paham radikal bagi bibit terorisme baru.
"Wah saya juga enggak tahu kenapa Solo yang dijadikan tempat, tapi yang jelas di situ masih banyak mentor spiritual yang mengajarkan mereka begitu,"jelas dia.
Sementara itu, jumlah DPO dari jaringan Al Qaedah Indonesi yang masih dalam pengejaran. Ansyaad pun mengaku penanganannya berada di Densus dan Mabes Polri.
"Waduh itu saya enggak hafal, itu tanya densus, tanya mabes polri. DPO dari polisi hanya DPO yang dari polisi,"jelas dia. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaSementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca Selengkapnya