BNPT sebut kemiskinan jadi lahan subur tumbuhnya radikalisme
Merdeka.com - Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol Herwan Chaidir menegaskan, penerapan nilai-nilai Pancasila untuk anak muda merupakan pintu untuk menangkal penyebaran radikalisme di Indonesia. Sebab, radikalisme merupakan benih dari gerakan terorisme dan bila tidak ditangkal secara dini akan menyebabkan hancurnya moral bangsa dan konflik yang berlarut-larut.
"Penting bagi anak muda menerapkan nilai-nilai Pancasila. Paham radikal itu akan menjangkau semua orang. Kenapa anak muda jadi sorotan karena mereka tidak punya filter yang baik," papar Herwan dalam diskusi publik yang bertajuk 'Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menangkal Radikalisme' di Hotel Mega, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/6).
Lanjut dia, modus penyebaran radikalisme dapat melalui berbagai cara dan media. Oleh karena itu, kata dia perlu menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila agar tidak tergiring ke dalam radikalisasi dan akhirnya tergiur menjadi anggota ISIS.
-
Kenapa anak STIN langsung direkrut BIN? Setelah lulus, maka para taruna akan langsung direkrut oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
"Alasan ekonomi menjadi lahan paling cepat untuk radikalisme. Anak muda yang terdesak akan gampang ditawarkan. Sekalipun banyak yang sudah tidak tertarik dengan Pancasila, penting untuk diterapkan lagi agar tidak terjebak dalam radikalisme dan ISIS," papar dia.
Herwan meminta pemerintah dan masyarakat untuk terus memantau pergerakan kelompok radikal.
"Kita tidak mau generasi muda kita gagal. Waspadai metamorfosis kelompok radikal, terorisme Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS. Kominfo diharapkan konsisten tutup konten radikal," pungkas dia.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangbang menegaskan, BNPT terus mendukung kaderisasi kepemimpinan yang menyasar perempuan dan anak sebagai upaya perdamaian
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaBudaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaHabib Jafar mengatakan jika pemuda melakukan tindakan teror maka bisa terdampak seperti kepercayaan dunia kepada Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaSektor perumahan menjadi salah satu sektor yang memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan menggunakan banyak produk lokal.
Baca SelengkapnyaRemaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca Selengkapnya