BNPT Sebut Ratusan Anak WNI Masih Ada di Kamp Pengungsian Suriah
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menyampaikan hasil kerjasama penanganan Foreign Terrorist Fighters (FTF) selama tahun 2021, terdapat ratusan Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah konflik Suriah.
Hasil validasi yang dilakukan Satgas Penanggulangan FTF bersama dengan Dirjen Imigrasi, Dirjen Bea Cukai dan Densus 88 Antiteror Polri tercatat ada 529 orang warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Zona Konflik Suriah.
"Sepanjang tahun 2021, Satgas Penanggulangan FTF telah melakukan validasi sebanyak 529 profil," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar di Kantor BNPT, Jakarta Pusat, Selasa (28/12).
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
Dari data tersebut, dia mengatakan, WNI yang telah tervalidasi itu terdiri dari pria, bahkan ratusan wanita hingga anak-anak yang berada di kamp pengungsian. Sampai saat ini, mereka masih terus diupayakan kepulangannya.
"Jadi anak-anak sendiri, itu berjumlah di bawah 10 tahun itu ada 82, kemudian kalau itu anak lebih usianya 10 tahun, itu ada sekitar 300-an anak. Demikian juga ibunya," jelasnya.
Boy menerangkan, para WNI yang telah tervalidasi itu turut menempati kamp pengungsian dibawah Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR)
"Jadi mereka itu ada di bawah lembaga internasional seperti UNHCR. Jadi di tengah pandemi itu ini kita akan terus upaya melakukan verifikasi data," ujarnya.
Meski demikian, di saat pandemi Covid-19, BNPT juga alami kendala yang tak mudah dilewati terkait proses validasi. Di mana proses validasi sangatlah penting untuk melakukan verifikasi dan asesmen kepada para WNI di kamp pengungsian.
"Jadi kita berharap dengan kondisi pandemi yang lebih bagus, ini akan membuat kita lebih leluasa melakukan perjalanan di luar negeri. Karena untuk melakukan aktivitas verifikasi, mereka bercampur dengan warga negara lain," ungkapnya.
"Jadi menurut FTF, ini (data pengungsi) itu bisa diangkat 30-40 ribu, di Suriah ini. Jadi kita perlu tentunya memisahkan mana warga negara kita disana," tambah Boy.
Lebih lanjut, rekapitulasi WNI terkait FTF yang terlibat konflik di mancanegara antara lain di Suriah dan Irak sebanyak 2.127 orang, Filipina sebanyak 35 orang, dan Afghanistan sebanyak 23 orang.
Satgas Penanggulangan FTF juga telah melakukan penjemputan terhadap 13 profil WNI yang dideportasi dari berbagai negara. Diantaranya 3 orang telah dilakukan pemulangan ke daerah asal dan 10 profil lainnya masih menjalani proses Deradikalisasi di RPTC (Rumah Perlindungan Trauma Center) di Bambu Apus, Jakarta Timur. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cawi, Eli Susanti dan Rohayati, tiga warga negara Indonesia asal Indramayu, Jawa Barat semula dijanjikan pekerjaan di berbagai negara, bukan ke Suriah.
Baca SelengkapnyaPemulangan 101 WNIyang telah overstayer di Abu Dhabi, terdiri atas 46 ibu dengan 55 anak, bayi dan balita.
Baca SelengkapnyaPemulangan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya tanggal 12 November 2023 dipulangkan 101 WNI tidak memiliki dokumen terdiri atas 55 anak dan 46 ibunya.
Baca SelengkapnyaWNI yang terjebak telah dievakuasi melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut, Lebanon, sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaTercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 156 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca Selengkapnya