BNPT sebut teroris dari luar negeri ancaman nyata di Asia Tenggara
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengajak negara-negara kawasan Asia Tenggara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris asing. Ini harus dilakukan pasca-operasi militer Filipina di Marawi terhadap kelompok bersenjata yang diduga dari kelompok ISIS.
"Foreign Terrorist Fighters (FTF) merupakan ancaman riil di kawasan Asia Tenggara. Khusus ini yang harus segera diselesaikan secara bersama," ujar Suhardi dalam keterangan tertulis, Senin (31/7).
Dalam acara yang juga dihadiri delegasi dari negara Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Australia dan Selandia Baru ini Suhardi mengatakan bahwa dalam pertemuan dirinya memberikan penguatan masukan mengenai apa yang sudah disampaikan Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa saja yang perlu diwaspadai dari Filipina? Dalam pertandingan ini, dua pemain muda Filipina, Bjorn Martin Kristensen dan Sandro Reyes, menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
-
Apa pesan penting dari Kasad Maruli Simanjuntak? 'Untuk menghadapi dan memecahkan masalah, kalian perlu menerapkan metode berpikir ilmiah seperti yang kalian dapatkan dalam dunia akademis selama di Akademi Militer,' ucap Maruli Simanjuntak.
"Kami memberikan masukan baik itu dari sisi mengenai bagaimana hard approach-nya, menjaga perbatasannya, lalu juga sharing mengenai langkah-langkah yang kita laksanakan terkait dengan program deradikalisasi, kontra radikalisasi dan juga bagian-bagian lain mengenai pemecahan masalah terorisme," jelasnya.
Mantan Kabareksrim Polri ini mengatakan bahwa penguatan yang telah disampaikannya dalam pertemuan itu untuk semua lini. Karena dalam pertemuan ini delegasi Indonesia juga dihadiri oleh Mabes TNI, Kepolisan RI, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan juga Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK).
"Di mana TNI dan Polri berbicara terkait hard approchnya, Kemkominfo terkait mem-banned media sosial yang ada konten-koten radikalnya, Kemenkum HAM memperkuat hukumnya, lalu ada juga PPATK terkait finance atau pendanaan jaringan teroris dan dari kita (BNPT) dengan program deradikalisasi dan kontra radikalisasi. Semua lengkap kita lengkap dalam memerangi terorisme," kata mantan Kapolda Jawa Barat ini
Lebih lanjut menurut Suhardi, dengan semua delegasi Indonesia berbicara maka secara komprehensif semua masukan ini tentunya untuk bisa mencari solusi supaya penyebaran dari pengaruh ISIS di Asia Tenggara bisa dieliminasi. "Karena kita semua sepakat untuk memerangi itu (ISIS)," katanya
Selanjutnya dengan adanya pertemuan tersebut, mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengatakan bahwa banyak permintaan dari Australia dan juga negara-negara lainnya soal gambaran mengenai apa yang sudah dilaksanakan oelh BNPT dalam memerangi masalah terorisme tersebut.
"Karena keberhasilan-keberhasilan kita khususnya berkaitan dengan masalah penanganan kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Itu yang diminta oleh negara-negara tersebut kepada mengenai bagaimana cara kita memeranginya dan selama ini berhasil," tandasnya.
Jaksa Agung Australia George Berdis menegaskan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi langkah Indonesia yang secara terus menerus mewaspadai pergerakan teroris masuk ke kawasan ini.
"Pertemuan seperti ini akan terus dilakukan untuk memperkuat koordinasi dalam penanggulangan terorisme. Australia akan konsisten membantu negara negara kawasan Asia Tenggara khususnya yang terkait dengan pengembangan kapasitas di berbagai sektor termasuk manajemen lapas (lembaga pemasyarakatan)," ujar George Brandis.
Deputi III bidang Kerjasama Internasional BNPT, Irjen Hamidin mengatakan bahwa situasi keamanan di Marawi pasca-operasi militer bukan saja menimbulkan ketegangan di kawasan tersebut, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara kawasan di Asia Tenggara.
"Konflik internal di Filipina Selatan yang dimulai dengan lahirnya MILF kemudian menyusul MNLF dan kini muncul kelompok separatis Islamist dengan nama Moute di samping itu kelompok New Poeple Army (NPA)yang baru-baru ini menembak konvoi Presiden Filipina (Duterte) semakin memperunyam masalah di kawasan itu," tuturnya.
Untuk itu, kata mantan Direktur Pencegahan BNPT ini, Indonesia, Malaysia dan Brunei harus memgambil langkah antisipasi menghadapi kemungkinan eskalasi sel-sel teroris tersebut khususnya setelah ISIS melemah di Irak dan Suriah.
"Asia Tenggara menjadi target proyek kekhilafaan setelah Irak dan Suriah jatuh ditangan sekutu," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini.
Dalam pertemuan sub regional meeting Foreign Terrorist Fighters (FTF) and Cross Border Terrorism, selain Menko Polhukan dan Menlu, acara juga dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan Ashaf, Menkominfo Rudiantara, Menkum HAM Yasonna Laoly, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dan para pejabat keamanan yang merupakan delegasi dari negara-negara peserta. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, dengan kemajuan teknologi saat ini kejahatan lintas negara berkembang semakin masif dan cara-caranya semakin kompleks.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo membuka ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, NTT, Senin (21/8).
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaUpaya Kapolri meningkatkan keamanan di perbatasan juga harus berbanding lurus dengan anggaran ke sana.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaAMMTC ke-17 diharapkan menjadi platform bagi negara-negara ASEAN untuk mengevaluasi kemajuan dan kolaborasi dalam mengatasi tantangan.
Baca Selengkapnya