BNPT Sebut Teroris JAD Ingin Kembangkan Konflik di Papua
Merdeka.com - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid berbicara mengenai tujuan kelompok diduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Merauke, Papua. Dia menyebut kelompok ini ingin mengembangkan konflik di Papua.
"Dia juga ingin mengembangkan konfliknya itu terkait dengan status teroris yang ada di Papua," kata Ahmad Nurwakhid saat dihubungi merdeka.com, Jumat (4/6).
Meski begitu, menurut dia, kelompok JAD tidak berkaitan dengan teroris KKB Papua. Sebab, pemahaman keduanya berbeda.
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Kenapa pelarungan Padaw Tuju Dulung di Tarakan dilakukan? Pelarungan Padaw Tujuh Dulung ini sebagai simbolisasi rasa syukur dan bagian tidak terpisahkan dari upaya melanjutkan warisan pendahulu dan menjadikan pesta rakyat sebagai ajang mengenalkan khazanah budaya dan daya tarik wisata di Tarakan,' ucap Khairul.
-
Apa target Kementan di Merauke? Kegiatan ini merupakan hari pertama kerja usai mengisi libur panjang pada momen Hari Raya Idul Fitri 2024.Di lokasi cetak sawah 500 ribu Ha Papua Selatan tersebut Mentan bersama jajaran pemda dan para petani setempat bergerak menggarap lahan potensial di Kabupaten Marauke. 'Dulu kami rintis disini sawah 10 ribu hektare dan sekarang produksinya sudah 6 ton per hektare, jadi sudah berhasil. Dulu rencana kita kembangkan 1 juta hektare dan sekarang kita merintis 500 ribu hektare. Ini kita proyeksikan menjadi lumbung pangan masa depan,' ujar Mentan, Selasa, 16 April 2024.
-
Apa tujuan operasi Sabang Merauke? Operasi Sabang Merauke ini merupakan operasi militer pertama yang mendukung gerakan PRRI atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia.
-
Mengapa Jamaat-ul-Ahrar melakukan serangan? Jamaat-ul-Ahrar, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Taliban Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan ini ditujukan untuk umat Kristen.
"Tidak mungkin JAD bersatu dengan KKB, karena JAD itu kan Takfiri, mengkafirkan yang tidak sepaham, apalagi yang beda agama, tetapi ingin memanfaatkan konflik supaya lebih besar di sana, kan tujuan teroris kan ingin membuat teror," ucapnya.
Ahmad Nurwakhid mengatakan, kelompok JAD Merauke terafiliasi dengan kelompok JAD Makassar. Mereka ingin mengembangkan sel-selnya di seluruh Indonesia.
"Itu kan sudah ada jaringan yang di Makassar, ada beberapa dulu yang pernah lari dari Lampung itu loh, jadi ingin bersembunyi dan ingin mengembangkan sel sel yang ada di seluruh Indonesia, kemudian dia relatif lebih tercover kalau di Papua, otomatis bisa memperbesar arena konflik," tuturnya.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan kelompok terduga teroris di Merauke akan melakukan bom bunuh diri, seperti aksi pasangan suami istri di Makassar. Di antara terduga teroris yang diamankan di Merauke terdapat pasangan suami istri berinisial AP dan IK.
"Semuanya dimungkinkan, artinya semua segala kemungkinan, karena mereka namanya kelompok radikal teroris itu di samping dia ingin memantik, membuat, dan mengembangkan konflik, juga dia melakukan teror," ucapnya.
"Otomatis dia menyerang tempat-tempat peribadatan, seperti di Makassar segala macem, modusnya mungkin ke sana, jadi kemungkinan dia untuk amaliyah atau istisyhadiyah atau bunuh diri itu bisa jadi dimungkinkan ke situ," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyebut bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui belasan orang terduga teroris yang diamankan di Merauke, Papua, baru terpapar setelah pindah ke daerah itu."Yang jelas mereka sekali lagi sudah lama tinggal di Merauke. Mendapat pemahaman pemahaman radikal seperti ini ketika mereka di Merauke," kata Rusdi kepada wartawan, Kamis (3/6).Rusdi menjelaskan, belasan terduga teroris ini bukanlah orang asli Papua. Setelah menetap di Merauke dan terpapar, mereka membangun kelompok- kelompok kecil untuk menyebarkan paham radikal yang diketahui terafiliasi dengan JAD.
"Ini merupakan satu jaringan JAD, terus dikembangkan dari Makassar, ternyata jaringannya melebar ke Kalimantan Timur. Di sana ditangkap salah satu dari JAD, kemudian dari Kaltim bergerak ke Papua, Merauke," jelas Rusdi.
Sebelumnya, jumlah terduga teroris yang ditangkap di Merauke, Papua, bertambah menjadi 13 orang. Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji mengatakan, jumlahnya kemungkinan masih bertambah.
Selain menangkap 13 orang terduga teroris, Densus 88 juga mengamankan berbagai barang bukti. "Untuk sementara yang bisa saya sampaikan itu saja karena masih terus dilakukan penyelidikan," kata Untung seperti dilansir Antara, Rabu (2/6).
Dari 13 terduga teroris yang diamankan, baru 11 orang yang identitasnya terungkap, yakni: AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, SR, YK, dan SW, serta pasangan suami istri AP dan IK.
Penangkapan terduga teroris diawali dengan ditangkapnya 10 orang setelah sebelumnya terindikasi berencana melakukan pengeboman di Merauke, namun gagal.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan mereka merupakan jaringan kelompok JAD yang terkait aksi pengeboman Gereja Katedral, Makassar, pada 28 Maret 2021 lalu.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaDengan kini total anggota AO yang sudah ditangkap selama bulan oktober mencapai 42 tersangka.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaPuluhan tersangka teroris ditangkap Densus 88 itu merupakan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca Selengkapnya