BNPT terus pantau pergerakan jaringan teroris di Tanah Air
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengatakan masih terus memantau terkait teroris yang tertangkap di Majalengka oleh Tim Densus 88. Masyarakat diminta melaporkan jika melihat sesuatu yang mencurigakan.
"Kita berkoordinasi terus dengan Densus 88. Kita mengantisipasi semaksimal mungkin. Kita mengimbau masyarakat agar tetap tenang," ujar Suhardi di Hotel Double Tree Jakarta Pusat, Senin (28/11)
Suhardi mengatakan, BNPT terus memantau jaringan teroris yang ada di Indonesia. Dirinya juga meminta masyarakat ikut berperan aktif dalam memerangi terorisme.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
"Kami masih terus memantau, ini kan untuk menangkap teroris yang berada di sini, dan pengembangan-pengembangan dari Majalengka," ungkapnya.
Suhardi menambahkan, anggota BNPT juga selalu dipersiapkan untuk menghadapi masalah radikalisme. Selain itu monitoring daerah-daerah menjadi incaran kelompok radikal terus dilakukan.
"Kami selalu me-monitoring daerah mana saja menjadi incaran, selain itu kita juga memiliki data daerah mana saja yang potensial, dan kami juga memiliki data-data mantan teroris yang sudah keluar, kita ikuti terus gerakannya," ungkapnya.
Menurutnya, Mabes Polri juga melakukan hal serupa. Rencananya pada 2017, BNPT akan melibatkan 17-25 kementerian dalam untuk mencegah radikal di kalangan napi.
"Contohnya kita sudah memberikan pemahaman kepada pemuda Muhammadiyah. Banyak masalah kebangsaan yang menjadi urusan kita semua, dan bagaimana mempertahankan NKRI," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menyebut sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman terorisme sampai dengan peringatan 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca Selengkapnya