Bobby akan Koreksi Setiap Kegiatan Usai Terjadi Kerumunan di Kesawan City Medan
Merdeka.com - Akhir-akhir ini pusat jajanan kuliner Kesawan City Walk di Kota Medan, menjadi sorotan karena kerap menimbulkan kerumunan di masa pandemi Covid-19. Apalagi, pada Sabtu (17/4) Kesawan City Walk Medan dipadati pengunjung.
Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, angkat bicara terkait kerumunan yang kerap terjadi di pusat jajanan tersebut.
"Malam minggu kemarin memang kami melakukan pergelaran seni yang hanya simpel. Tapi karena masyarakat Kota Medan sudah jenuh mungkin beberapa bulan tidak bisa ke mana-mana," kata Bobby di Medan, Rabu (21/4).
-
Kenapa wisata Medan sedang trending? Jika kamu sedang berada di Medan atau berencana berkunjung ke Medan, maka kamu wajib datang ke 7 tempat berikut untuk mendapatkan nuansa wisata yang menyenangkan.
-
Kenapa Soto Podjok Kediri selalu ramai? Setiap harinya, Rukmini bersama pegawai di warung soto itu mampu memasak beras untuk nasi hingga 30 kilogram. Bahkan saat akhir pekan, jumlahnya meningkat hingga 2 kali lipat yakni sampai 65 kilogram karena jumlah penikmat soto juga bertambah.
-
Kapan Pasar Ramadan Kebon Kacang ramai pengunjung? Kedua makanan ini selalu habis, setiap waktu buka puasa tiba.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Bagaimana Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
Menantu dari Presiden Joko Widodo itu pun mengakui akan mengoreksi kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan di Kesawan City Walk Medan.
"Ramai, memang kami jadikan koreksi dan sudah kami sampaikan ke depan akan kami koreksi tidak akan diadakan lagi (pergelaran seni)," ungkap Bobby.
Dia melanjutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan akan berupaya mengurai kerumunan di kawasan pusat jajanan tersebut. Salah satunya, memperjauh jarak antar pedagang di Kesawan City Walk.
"Hari ini jarak antar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) kami jauhkan lagi. Jadi setiap ruas jalan itu mungkin hampir 10 meter jarak pelaku UMKM yang selama ini diamati tidak digunakan akan kami gunakan hari ini biar mengurai," jelas Bobby.
Sementara terkait tudingan perlakuan spesial terhadap Kesawan City Walk, Bobby menuturkan bahwa kawasan pusat jajanan itu memang memiliki jam operasional khusus.
"Kenapa Kesawan jam (operasional) berbeda? Untuk beberapa kawasan atau beberapa daerah di lingkungan Kota Medan ada 21 kecamatan sampai ke 2.001 lingkungan itu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro kami gunakan (terapkan)," tuturnya.
"Tapi kenapa Kesawan tidak? Karena daerah Kesawan kami buat khusus. Kami buat perketat. Aparat kami di sana banyak yang turun mulai dari kesehatan, Satpol PP, pariwisata, itu turun semua," pungkasnya.
Disorot Gubernur Edy
Kerumunan yang terjadi di kawasan Kesawan City Walk The Kitchen of Asia mendapat sorotan dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi. Kawasan pusat jajanan Kota Medan itu menjadi tempat kerumunan usai dibuka oleh Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, beberapa waktu lalu.
"Hari ini dirapatkan dengan Kota Medan. Hal itu akan kami pertanyakan kenapa itu (kerumunan)," ujar Edy di Medan, Senin (19/4).
Menurut Edy, penyelenggara harus bertanggung jawab atas kerumunan yang terjadi di pusat jajanan Kota Medan tersebut.
"Karena aturan sudah dibuat dan itu dipatuhi," ujarnya.
Edy menambahkan, pihaknya akan terus menekankan betapa pentingnya penerapan protokol kesehatan (prokes) selama masa pandemi Covid-19.
"Kami akan tekankan edukasi dan sosialisasi tentang prokes mungkin rakyat sudah jenuh setahun lebih mengalami hal ini. Rakyat perlu mencari nafkah tapi tetap mengingatkan kepada unsur-unsur bawahan saya," ucap Edy.
Dalam kesempatan yang sama, Edy berencana akan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Sumut.
"Akan diperpanjang sampai bisa kita kendalikan karena di Medan masih 15 ribu (kasus). Jadi belum bisa kita kendalikan. Untuk itu penyekatan-penyekatan di daerah yang terdampak itu tetap harus kami lakukan," pungkas Edy.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Revitalisasi yang dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Bobby Nasution bertemu dengan influencer dan konten kreator di Medan.
Baca SelengkapnyaHeru menyayangkan pihak yang tidak mengindahkan imbauan untuk melakukan WFH.
Baca SelengkapnyaDiskotek itu melanggar surat Edaran Wali Kota Medan Nomor 400-8-2-3/1871 yang dikeluarkan pada 6 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaTernyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.
Baca SelengkapnyaBobby menyampaikan agar influencer dan konten kreator Kota Medan lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menerima mahasiswa yang demo menuntut pengentasan kemiskinan dan pembangunan yang mangkrak.
Baca SelengkapnyaProses pencucian jalan dan pengaspalan yang belum rampung membuat kondisi jalan licin.
Baca SelengkapnyaKebijakan pengalihan arus diterapkan selama Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN Ke-43 di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUsai itu, pertemuan dilanjutkan dengan sesi diskusi
Baca Selengkapnya"Kami berhentikan sementara demi pemeriksaan di inspektorat," kata Bobby
Baca Selengkapnya