Bocah 14 Tahun di Tanjung Balai Diduga Diperkosa dan Dianiaya Hingga Tewas
Merdeka.com - Seorang bocah 14 tahun di Tanjung Balai, Sumatera Utara, meninggal dunia setelah menjadi korban pemerkosaan dan penganiayaan berat. Polisi dikabarkan telah menangkap pelaku.
Berdasarkan informasi dihimpun, korban meninggal berinisial NMS, warga Kelurahan Pasar Baru, Sei Tualang Raso, Tanjung Balai. Siswi madrasah tsanawiyah ini ditemukan tak berdaya di kamarnya, Sabtu (7/3) pagi.
"Ibunya ingin membangunkan, karena anaknya harus sekolah. Saat itulah muka korban telah tertutup seprai putih berbunga-bunga," jelas Kapolres Tanjung Balai, AKBP Putu Yudha Prawira, Minggu (8/3).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Sang ibu juga melihat korban mengenakan baju hitam namun tidak mengenakan celana dalam. Sementara celana pendek yang sebelumnya dipakai bocah itu juga sudah berada di kakinya.
Sang ibu kemudian membuka seprei. Ternyata korban sekarat. "Wajah korban lebam. Lehernya juga terluka," jelas Putu.
Ayah korban langsung dibangunkan. Kakeknya juga dipanggil. Warga ramai ke rumah itu. Keluarga dan warga kemudian melarikan korban ke rumah sakit. "Namun sampai di rumah sakit korban meninggal dunia," beber Putu.
NMS diduga dianiaya dan diperkosa di kamarnya. Kejadian ini mengejutkan keluarga, karena korban bersama orang tuanya masih menonton TV Jumat (6/3) malam, hingga sekitar pukul 23.00 Wib. Dia meminta ayahnya memperbaiki kipas angin, lalu tidur di kamarnya. Sementara orang tuanya masih menonton TV di ruang tamu hingga Sabtu (7/3) pukul 02.00 Wib. Mereka juga tidur di sana.
Polisi langsung menyelidiki kasus ini. Mereka akhirnya menangkap seorang tersangka. Namun identitasnya belum disampaikan ke publik. "Tersangka sudah ditangkap, namun masih kita dalami apa motifnya," tutup Putu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSemua pelaku masih seusia korban. Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membunuh korban dengan cara membekap mulutnya. Setelah tewas, korban disetubuhi secara bergiliran.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSempat melapor ke polisi, namun keluarga korban diarahkan ke Denpom I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaSidang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Klas I Palembang. Para pelaku didampingi keluarganya.
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaTotal ada empat pelaku yang ditangkap polisi. Keempatnya masih berusia tak jauh berbeda dengan korban.
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaAksi keji kelakuan 4 bocah di bawah umur yang perkosa dan bunuh seorang siswi SMP di Palembang.
Baca Selengkapnya