Bocah 8 Tahun di Berau Hilang Diterkam Buaya usai Mandi di Sungai
Merdeka.com - Warga kampung Tabalar Muara, Kecamatan Tabalar, Berau, Kalimantan Timur, pagi tadi dibikin geger hilangnya Andito, usai mandi di sungai. Sampai malam ini, bocah 8 tahun yang juga warga setempat, itu belum ditemukan.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 08.00 WITA. Usai mandi, Andito berjalan di jembatan papan yang menghubungkan dermaga dan daratan. Tiba-tiba, korban langsung disambar buaya yang muncul dari bawah permukaan sungai.
"Iya, habis mandi, disambar, langsung dibawa buaya itu ke arah hulu sungai," kata Kapolsek Tabalar Iptu Nur Hadi, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (7/5) malam.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Apa yang terjadi ketika si kancil bertemu dengan buaya di sungai? Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai.'Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?' tanya kancil dengan suara yang dikeraskan.
Hadi menerangkan, dari keterangan saksi mata di sekitar sungai, buaya itu sempat beberapa kali muncul ke permukaan sungai. "Memang terlihat oleh warga muncul ke permukaan, sambil menggigit korban," ujar Hadi.
Di sungai lokasi kejadian, lanjut Hadi, memang menjadi habitat buaya. Hilangnya Andito diterkam buaya, menurut keterangan warga bukanlah kejadian pertama kalinya.
"Dari tahun 2012, sampai sekarang, sudah 4 kali kejadian warga disambar buaya. Jadi sungai ini memang habitatnya," terang Hadi.
Masih menurut Hadi, sampai saat ini, 9 personel Polsek bersama warga, masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian. "Masih, sampai sekarang masih kita cari. Sempat jeda berbuka puasa tadi, jadi pencarian kita lanjutkan," kata Hadi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca Selengkapnya